SuarIndonesia – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi dua wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) bakal terendam banjir pesisir alias banjir ROB sejak tanggal 15 sampai dengan 18 Juni 2022 mendatang.
Berdasarkan pers release yang dikeluarkan oleh Pusat Meteorologi Maritim, dua wilayah tersebut adalah Kota Banjarmasin dan Kabupaten Kotabaru.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, Fahrurraji mengaku, pihaknya sudah menerima pemberitahuan terkait hal tersebut dari BMKG.
Dijelaskannya, berdasarkan data BMKG, fenomena banjir ROB yang beberapa hari lagi bakal terjadi ini dikarenakan muka air laut menunjukkan adanya anomali positif yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi.
Bersamaan dengan itu, adanya fenomena Super Full Moon yaitu fase Bulan Purnama yang bersamaan dengan fase Pasang Air Laut Tertinggi pada tanggal 14 Juni 2022 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut.
“Kondisi ini adalah hal yang rutin dan selalu terulang di Banjarmasin,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media, Minggu (12/06/2022).
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi fenomena alam ini misalnya dengan Mengamankan barang-barang elektronik, aliran listrik dan ancaman binatang melata (ular, biawak dsb).
Tidak hanya di permukiman, BPBD juga mengimbau kepada seluruh perkantoran di Kota Banjarmasin, khususnya Balai Kota yang selalu terdampak bila banjir ROB terjadi.
“Kita imbau seluruh perkantoran SKPD Pemko untuk tidak menempatkan barang-barang elektronik dan berkas-berkas ke tempat yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, Hanafi.
Ia mengatakan, ancaman ROB ini diprediksi bakal lebih tinggi dibandingkan dengan yang terjadi pada pertengahan Mei lalu.
Baca Juga :
BANJIR ROB di Musim Kemarau, Warga Minta Bantu Pemko Carikan Solusi
“Kemungkinan lebih tinggi daripada kemarin (Pertengahan Mei kemarin). Prediksinya bertambah sampai 40 Cm sampai 50 Cm,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Minggu (12/06/2022).
Ia membeberkan, wilayah yang paling terdampak akibat banjir ROB ini masih sama seperti sebelumnya, yakni kawasan permukiman penduduk di Kecamatan Banjarmasin Barat. Terutama di Jalan Jafri Zamzam.
Dijelaskannya, kawasan Banjarmasin Barat berada di tepi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Barito. Sehingga otomatis menjadi daerah yang paling terdampak.
“Kawasan lain seperti di Sungai Jingah, kelayan dan yang lainnya memang terdampak juga. Tapi tidak setinggi di wilayah Banjarmasin Barat,” ujarnya.
“Apalagi kontur tanah di sana (Banjarmasin Barat) sudah seperti cekungan. Misalnya di Komplek DPR, Jafri Zamzam,” tambah Hanafi.
Hanafi mengatakan, berdasarkan dari prediksi BMKG, kemungkinan puncak air pasang di Banjarmasin terjadi pada 16 atau 17 Juni.
“Tanggal 18 itu sudah mulai turun ketinggian air pasangnya,” ucapnya.
“Untuk jam mulai pasangnya masih belum ada prediksi. Tapi jika berkaca banjir di bulan kemarin, kemungkinan banjir ROB di bulan ini agak lebih sorean,” tukasnya.
Menurut Hanafi, pengumuman terkait adanya prediksi banjir ROB ini memang harus dibuka ke publik supaya masyarakat bisa lebih waspada.
“Tujuannya untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat ROB ini, misalnya mengamankan peralatan rumah tangganya seperti peralatan elektronik dan lainnya,” pungkas Hanafi. (SU)