SuarIndonesia – Kekhawatiran akan adanya klaster demonstran muncul. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 Banjarmasin segera memberi saran. Jika ada yang bergejala langsung saja minta diswab.
Penularan CoVID-19 melalui kontak fisik saat ribuan manusia berkumpul di aksi demo penolakan Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin Tengah pada Kamis lalu sangat mungkin terjadi.
Pasalnya, protokol kesehatan CoVID-19 dengan menjaga jarak hampir dilanggar berjamaah. Menjaga jarak saat itu memang sangat sulit dihindari. Meski upaya lain dengan tetap memakai masker sudah dilakukan, namun potensi penularan tentu masih sangat tinggi.
“Segera saja melaporkan diri ketika merasa ada gejala. Segera ke Puskesmas terdekat untuk melakukan tes Swab,” imbuh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 Banjarmasin, Machli Riyadi, Jumat (16/10/2020).
Gejala yang dimaksud Machli bisa tertular CoVID-19 diketahui dengan indikasi demam, batuk pilek, tenggorokan sakit, dan yang terbaru hilang indra penciuman dan kecap. Menurut jika ada gejala tersebut bisa tak perlu lagi dirapid test.
“Langsung swab saja. Apabila hasilnya positif, lakukan isolasi mandiri. Akan tetapi, bila di rumah yang bersangkutan tidak memungkinkan maka harus diisolasi di Rumah Karantina yang disediakan,” ucapnya.
Selain itu, upaya penanganan CoVID-19 saat aksi demonstrasi rupanya juga sudah dilakukan aparat keamanan. Khususnya untuk pelajar yang diamankan ketika ingin menyusup masuk ke lokasi aksi.
Diketahui, sejumlah pelajar yang dimakan tersebut ada yang dinyatakan reaktif setelah dilakukan rapid test. Dari 374 remaja yang di-rapid test ditemukan lima yang dinyatakan relatif.
“Ada lima orang yang reaktif, jadi mereka ini akan dilakukan pemeriksaan swab di rumah sakit terlebih dahulu sebelum dipulangkan ke rumahnya masing-masing,” ujar Kapolda Kalsel, Irjen Pol Nico Afinta.
Jika negatif maka mereka diperkenankan untuk kembali ke keluarga.”Tapi kalau hasilnya positif Covid-19, mereka akan diisolasi di rumah karantina sebagai proses penyembuhan,” pungkasnya.
Lebih lanjut Nico mengungkapkan. Dari 374 yang diamankan karena kedapatan ingin menyusup masuk ke lokasi demo tersebut 270 di antaranya diamankan oleh Mapolda Kalsel, dan 104 Mapolresta Banjarmasin.(SU)