SuarIndonesia – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencabut status 17 bandar udara di Indonesia sebagai bandara internasional.
Per 2 April 2024 dari total, kini tinggal 17 bandara yang melayani penerbangan internasional di Tanah Air.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari 17 bandara yang dicabut status internasionalnya itu memiliki kontribusi hanya 0,0021% dari total kunjungan wisman di 2023.
“Pada 2023 jumlah wisman di 17 bandara yang dicabut status internasionalnya itu hanya sebanyak 161 kunjungan wisman atau kira-kira kalau dibuat persentasenya 0,0021% dari total kunjungan wisman melalui pintu udara utama lainnya di tahun tersebut,” kata wanita yang akrab disapa Winny itu dalam konferensi pers, dikutip detik.com, Kamis (2/5/2024).
Winny menyebut sebagian besar wisman ke Indonesia masuk melalui Bandara Ngurah Rai Bali. Pada Maret 2024, proporsinya mencapai 44,52% dengan wisman berkebangsaan Australia yang kira-kira sebesar 23,9%.
Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisman sebanyak 1.041.861 kunjungan pada Maret 2024. Jumlah tersebut turun 1,91% secara bulanan, namun secara tahunan naik 19,86%.
Secara kumulatif total kunjungan wisman hingga Maret 2024 sebanyak 3.031.756 kunjungan atau meningkat 25,43% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Total jumlah kunjungan wisman pada kuartal l-2024 ini disebut merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.
“Pada maret 2024 kunjungan wisman terbanyak berasal dari kebangsaan Malaysia. Disusul Australia dan Singapura,” beber Winny. (*/ZI)