SuarIndonesia – Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin ternyata berdampak pada bertambahnya wilayah yang menjadi zona oranye.
Selasa (13/07/2021) lalu terjadi penambahan 103 kasus. Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Banjarmasin, zona oranye bertambah di tiga kelurahan.
Sebelumnya, zona oranye sendiri sudah ada di enam kelurahan. Artinya, kini ada sembilan kelurahan yang terdapat zona oranye penyebaran Covid-19.
Hal itu diakui langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi kepada awak media di sela Rapat Paripurna di gedung DPRD Kota Banjarmasin, Rabu (14/07/2021) siang
“Kita akui kenaikan kasus Covid-19 dalam tiga hari belakangan ini cukup drastis. Itu artinya saat ini Banjarmasin sudah dalam warning,” ucapnya.
Machli merincikan, sembilan kelurahan yang sekarang ini di dalamnya terdapat zona oranye yakni Kelurahan Sungai Miai, Sungai Andai, Surgi Mufti, Pekapuran Raya, Pemurus Dalam, Tanjung Pagar, Belitung Selatan, Kelurahan Melayu dan Kelurahan Basirih Selatan.
“Sebenarnya zonasi sebaran Covid-19 ini berlaku untuk wilayah RT. Kenapa zonasinya seperti itu karena kita menghitungnya per skala mikro,” jelasnya.
Melihat kondisi ini, Machli pun mengimbau agar masyarakat bisa lebih menaati protokol kesehatan ditengah pandemi yang sedang melanda. Terlebih dengan meningkatnya kasus Covid-19 yang meningkat saat ini.
“Terutama harus menggunakan masker. Untuk saat ini orang sangat sulit untuk menjaga jarak. Tetapi asalkan kita menggunakan masker, kemungkinan besar penularan itu kecil. Karena penularan terjadi melalui droplet,” pungkasnya.
Lantas, bagaimana dengan nasib Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di wilayah-wilayah tersebut? Machli menjelaskan bahwa semuanya masih tetap jalan seperti biasa, sembari menunggu evaluasi yang per pekannya.
“Tetap jalan saja. Kita evaluasi seminggu kemudian. Apakah ada peningkatan kasus atau siswa yang terpapar virus. Kalau ada terpaksa sekolah itu kita tutup dulu selama 10 hari,” tandasnya. (SU)