Suarindonesia – Pemandangan kurang sedap ketika melewati jembatan Antasari karena aliran sungai Martapura yang melewati di bawah jembatan tersebut tersumbat mendapat kiriman tumpukan sampah organik dan anorganik seperti eceng gondok, bambu, dan sampah plastik lainnya.
Dari pantauan di lapangan banyak ditemukan adanya tumpukan sampah yang berserakkam, sehingga membuat aliran sungai menjadi tercemar serta mengganggu aktivitas lalu lintas sungai yang keluar masuk Kota Banjarmasin menjadi tersumbat.
Anang, seorang warga yang ingin melintas sungai tersebut menggunakan perahunya, nengatakan tumpukan sampah mengikuti arus sungai. Ketika arus sungai surut sampah menumpuk di Jembatan Antasari. Namun ketika sungai mengalami pasang maka sampah ikuy terbawa arus dan menumpuk di Jembatan Pasar Lama.
Kabid Sungai Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Ir Thony menyampaikan sudah menurunkan kapal sapu-sapu untuk mengatasi tumpukan sampah di bawah Jembatan Antasari. Namun karena volume sampah yang besar cukup membutuhkan waktu untuk membuang sampah tersebut ke daerah Sungai Gampa.
“Tidak mudah ya, perlu waktu 3 sampai 4 jam untuk mengirim sampah ini ke Sungai Gampa karena jarak yang jauh dan laju kapal sapu-sapu yang terbatas. Kita masih upayakan, dan juga dibantu pihak dishub tadi untuk melancarkan jalur transportasi air agar tidak tertutup,” ucapnya kepada awak media di lokasi Siring, Senin (10/12) siang.
Ketika melakukan pantauan di lapangan banyak warga yang mengeluhkan jalur wisata susur sungai terhambat karena penumpukkan sampah kiriman tersebut. Salah satunya Ihsan, warga dari Jalan Veteran menyampaikan jika malam hari arus pasang, maka jalur susur sungai arah kampung hijau yang tertutup. Ketika arus berbalik surut, maka tumpukkan sampah tersebut menumpuk di Jembatan .
Kabid Promosi Pengembangan Pariwisata, Ir H Khuzaimi membenarkan memang dengan tumpukan sampah kiriman tersebut sangat mengganggu jalur wisata susur sungai.
“Seperti yang terjadi tadi malam ada kelotok kita 6 buah yang diderek secara paksa untuk memasuki Sungai Martapura yang melintas di depan Siring Piere Tendean dan Siring Bekantan,” ucap Khuzaimi.
Lebih lanjut Khuzaimi menuturkan jika diperlukan pihak disbudpar bisa saja menurunkan kelotok untuk membantu mengurai tumpukan sampah tersebut agar larut menjauh dari dua jembatan tersebut.
“Kita siap turunkan kelotok 6 buah untuk membantu menguraikan sampah ini larut menjauh dari sungai ini. Karena seperti yang kita ketahui di aliran Sungai Martapura yang tertumpuk sampah merupakan bagian dari jalur wisata susur sungai,” kata Khuzaimi.(SU)