SuarIndonesia – Tertinggal satu kelurahan yang masih berstatus zona merah CoVID-19 di Banjarmasin, Seberang Mesjid. Sedang 51 kelurahan lainnya sudah dinyatakan berstatus kuning dan hijau.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 Banjarmasin optimis bisa dihijaukan seluruh kelurahan sesegeranya. Jika tak ada aral, pertengahan bulan ini target itu bisa dikejar.
“14 Oktober sudah selesai penilaian. Kita memiliki target paling lambat dan berharap pertengahan Oktober kita bisa menghijaukan Banjarmasin,” ujar Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 Banjarmasin, Machli Riyadi.
Di Kelurahan Seberang Mesjid tersisa satu orang yang positif. Saat ini kondisinya masih dalam masa penyembuhan. Di sisi lain, Machli mengklaim tuk sementara tak ada lagi penambahan kasus baru.
“Di Seberang Mesjid tak ada penambahan kasus hanya menyembuhkan yang ada. Hanya tinggal satu orang saja lagi,” jelasnya yang juga menjabat sebagai Kapala Dinas Kesehatan Banjarmasin.
Target menghijaukan Banjarmasin ini tentu tak lepas dari peran serta dari seluruh pihak untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Terlebih bagi warga kota sendiri.
Machli khawatir target ini kembali gagal jika ada yang teledor. “Mudah-mudahan saja tak ada penambahan kasus. Ini yang dikhawatirkan. Sehingga harus kita edukasi masyarakat agar displin pakai masker,” serunya.
Selain itu Machli mengaku, upaya semakin cepatnya penghijauan kelurahan ini juga tak lepas dari sudah beroperasionalnya RT-PCR (alat pemeriksa sempel swab) di RSUD Sultan Suriansyah.
Mengingat, dulu sebelum punya alat pemeriksa sendiri, pihaknya sempat kesulitan menangani ketika ditemukan kasus lantaran harus menunggu hasil Swab yang dikeluarkan terlalu lama.
“Dengan difungsikannya RT-PCR miliki RS Sultan Suriansyah, kita lebih cepat dalam penegakan diagnosa. Sehingga penangan juga cepat otomatis upaya mitigasi juga lebih cepat,” jelasnya.
Lebih lanjut, hingga saat ini RT-PCR itu sudah bekerja menangani sampel swab mencapai seribu spesimen. “Sudah hampir seribu sampel yang diperiksa, lanjar, dan lebih cepat. Real-time, paling lambat satu hari sudah bisa didapatkan hasil,” tukasnya. (SU)