Ibunda Jokowi, Sujiatmi, meninggal dunia. (Foto/CNN Indonesia)
SuarIndonesia – Sujiatmi Notomiharjo (77), ibunda Presiden Joko Widodo, meninggal dunia di Solo, Rabu (25/3) sore.
“Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden Jokowi Berpulang di Solo pukul 16.45 tadi,” ungkap Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie, lewat pesan singkatnya, Rabu (25/3).
“Mohon doanya dan semoga almarhumah husnul khotimah. Amin YRA,” dia menambahkan.
“Iya benar,” kata Juru Bicara Presiden bidang Sosial Angkie Yudistia saat dikonfirmasi informasi tersebut.
Namun, belum diketahui penyebab meninggalnya.
Diliris dari CNNIndonesia.com, diketahui Sujiatmi, bersama suaminya, Widjiatno Notomihardjo merupakan pedagang kayu di Solo. Anaknya, Jokowi, kemudian meneruskan usaha itu.
Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung bertolak menuju Solo usai mendapatkan kabar ibunya Sujiatmi, meninggal dunia. Informasi tersebut disampaikan oleh Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
“(Presiden) dalam penerbangan, sebentar lagi tiba,” ujarnya, Rabu (25.3)
Informasi serupa disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian. Ia menyebut Jokowi telah dalam perjalanan menuju Solo.
Jenazah ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo rencananya dimakamkan di Pemakaman Keluarga Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah. Jenazah akan dimakamkan Kamis (26/3) siang pukul 13.00 WIB.
“Rencana dimakamkan di pemakaman keluarga,” ujar Wakil Menteri Desa dan Transmigrasi Budi Arie saat dikonfirmasi.
Saat ini jenazah Sudjiatmi telah berada di rumah duka di Jalan Pleret Raya 9A, Banyuanyar, Solo. Dari keterangan yang dikirimkan Budi, Sudjiatmi meninggal dunia di RS DKT Slamet Riyadi pukul 16.45 WIB karena sakit beberapa lama.
Sudjiatmi diketahui meninggal dunia di usia 77 tahun. Kabar itu dibenarkan juru bicara presiden bidang sosial Angkie Yudistia.
Jokowi langsung bertolak ke Solo dan sempat menuju rumah sakit. Dari foto yang diterima, terlihat Jokowi memasuki ruang IGD mengenakan masker didampingi putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Sementara itu sejumlah tokoh tingkat Provinsi dan Kota Solo berdatangan ke rumah duka untuk mengucapkan duka cita atas wafatnya Sujiatmi Notomiharjo. Di antaranya Danrem 074/Warastrama Brigjen TNI Rafael Granada Baay, Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol. Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, serta Wakilnya, Achmad Purnomo.
Pantauan di lapangan, jenazah Eyang Noto dibawa dari Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi, Surakarta ke rumah duka di Jalan Pleret Raya, Selokaton, Banyu Anyar, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari.
Jenazah dibawa dengan mobil ambulans dengan pengawalan ketat sekitar pukul 17.30 WIB.
“Saya bersama Pak Rudy mewakili Pemko Surakarta merasa kehilangan betul akan tokoh Bu Noto,” kata Purnomo.Ia mengaku cukup kaget mendengar kabar wafatnya Eyang Noto sore tadi. “Saya hanya dengar dirawat di RST Slamet Riyadi. Kok tahu-tahu sore ini ada kabar meninggal dunia,” katanya.
Berdasarkan informasi dari pelbagai sumber, Sujiatmi lahir pada 15 Februari 1943. Perempuan dari keluarga pedagang kayu ini tumbuh besar di kawasan Ngemplak, Boyolali, Jateng.
Perempuan itu menikah dengan Widjiatno Notomihardjo yang tinggal di Karanganyar, Solo pada 1959. Dari pernikahan itu, dia dikaruniai empat anak, yakni Jokowi, Sriyatin, Idayati, dan Titik Ritawati.
Tak banyak informasi pribadi dari Sujiatmi. Namun, sosok Sujiatmi diketahui merupakan saksi mata atas karir politik Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi presiden Indonesia dua periode.
Selama hidup, Sujiatmi diketahui pernah mendapatan penghargaan sebagai Perempuan Tangguh Award 2018 dari Ketua Dewan Perempuan PERTIWI Mooryati Soedibyo.
Menjelang Pilpres 2014 lalu, Sujiatmi, berpesan pada putranya untuk menjalankan tugas sebaik mungkin. “Kalau sudah jadi sesuatu, apa pun risikonya ya jalankan,” katanya kepada CNN Indonesia di Solo.
Sujiatmi mengatakan Jokowi, begitu putranya akrab dipanggil, harus menjalankan tugasnya sebagai presiden dengan jujur. “Pesan saya itu saja buat Jokowi,” ujarnya lagi. (RA)