SuarIndonesia — Rumah keluarga Dino Patti Djalal di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, diduga dijadikan markas online scammer oleh sindikat. Sindikat tersebut kabur sejak 3 bulan lalu dan meninggalkan tunggakan listrik.
Wakasat Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan hal ini diketahui berdasarkan keterangan ART di rumah Dino Patti Djalal yang berinisial K. Berdasarkan keterangan K, penyewa rumah kabur sekitar 3 bulan yang lalu.
“K juga menyampaikan bahwa penyewa meninggalkan rumah tanpa informasi kepada K. Selain itu, dalam 3 bulan terakhir tunggakan listrik itu dibayar K,” kata Henrikus, kepada wartawan di Polres Jaksel, Selasa (29/8/2023).
Masih menurut keterangan K, rumah tersebut tidak menunjukkan adanya aktivitas selama 3 bulan terakhir. Diduga pada masa-masa itulah sindikat penipuan online sudah meninggalkan rumah Dino Patti Djalal.
“K menyampaikan bahwa dalam beberapa bulan terakhir memang tidak aktivitas terlihat di rumah tersebut,” imbuhnya.
Disewa oleh Sosok JS atau Julio Saputro
Henrikus mengungkapkan rumah Dino Patti Djalal ini awalnya disewa oleh seseorang berinisial JS untuk satu tahun. Akan tetapi, awalnya, baik Dino Patti Djalal maupun ART di rumahnya tidak mengetahui peruntukan penyewaan rumah tersebut.
“Beliau menyampaikan bahwa walaupun beliau mengetahui rumah tersebut sudah disewa, tapi tidak mengetahui peruntukannya disewa untuk kegiatan atau aktivitas apa,” katanya.
Selama ini, Dino Patti Djalal mempercayakan perawatan rumahnya itu kepada ART inisial K.
“Nah selama ini, rumah tersebut, diserahkan perawatan kepada ART Pak Dino dengan inisial K,” tuturnya.
Sosok JS atau Julio Saputro
Dino Patti Djalal mengunggah tampang sosok Julio Saputro, pria WNI yang menyewa rumahnya. Dino Patti Djalal mengunggah foto Julio Saputro pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) itu melalui akun Instagramnya @dinopattidjalal.
“Berikut adalah foto pemuda (WNI) atas nama “Julio Saputro” yang bulan Februari tahun ini mulai menyewa rumah keluarga saya di kawasan Kemang,” tulis Dino Patti Djalal di akun Instagramnya, dilihat detikcom, Selasa (29/8/2023). Dino Patti Djalal telah mengizinkan detikcom untuk mengutip unggahannya tersebut.
Dari unggahan tersebut, KTP Julio Saputro diterbitkan di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada 2018. Menurut Dino Patti Djalal, rumah keluarganya itu kemudian dijadikan markas sindikat penipuan online setelah disewa oleh Julio Saputro ini.
Dino Patti Djalal menduga, Julio Saputro dijadikan sebagai orang depan untuk mengurus sewa rumah oleh komplotan sindikat online tersebut.
“Setelah dia masuk, rumah itu yang kemudian dijadikan sarang komplotan penipuan online terdiri sekitar 30 WNA yang menempati rumah tersebut (yang terindikasi dari jumlah kasur dan berbagai item-item dalam kemasan bahasa Mandarin yg tertinggal rumah). Pemuda ini nampaknya digunakan sebagai front man untuk mengurus sewa rumah,” imbuhnya, seperti dilansir detikNews, Selasa (29/8/2023).
Akan tetapi, hasil pemeriksaan polisi, KTP tersebut palsu. Julio Saputro pun diduga bukan nama sebenarnya pria penyewa ruma Dino Patti Djalal itu.
Akan tetapi, Dino Patti Djalal berkeyakinan foto di KTP tersebut asli. Sebab, ia sendiri pernah bertemu dengan ‘Julio Saputro’ ini saat tanda tangan kontrak sewa rumah.
“KTP ini PALSU (sudah diverifikasi polisi), dan nama dlm KTP tsb (Julio Saputra) disinyalir bukan nama sebenarnya, namun FOTO yang ada dalam KTP palsu adalah ASLI adanya karena orang tersebut pernah menemui saya untuk keperluan penandatanganan kontrak sewa rumah,” katanya.
‘Julio Saputro’ ini disebut Dino Patti Djalal adalah sosok kunci untuk mengungkap kasus ini. Julio Saputro sendiri sudah kabur dan tidak dapat dihubungi setelah meninggalkan rumah keluarga Dino Patti Djalal dalam keadaan rusak.
“Orang atas nama “Julio Saputra” ini sudah kabur dari rumah, dan kini sudah tidak bisa dihubungi lewat nomor HP yang tercatat pada kami. Rumah ditinggal dalam keadaan rusak, dan semua anggota komplotan juga sudah lari,” katanya. (*/UT)