SuarIndonesia – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin optimis bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bisa terlaksana pada bulan Juli mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, hal tersebut sudah sejalan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait penyelenggaraan PTM yang sudah lama diinginkan mayoritas orangtua siswa di Kota Banjarmasin.
Kendati demikian, dalam siaran persnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy, menekankan bahwa sebelum dimulainya pelaksanaan PTM, para guru dan tenaga pendidik harus divaksin terlebih dahulu.
Lantas, bagaimana dengan kesiapan hal tersebut di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini?
Menanggapi hal itu, Kepala Disdik Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan bahwa pihaknya bakal menggelar rapat terkait kesiapan menyongsong PTM itu, termasuk perihal vaksinasi.
Ia mengatakan, vaksinasi sendiri sudah berjalan. Di sisi lain menurutnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, sendiri juga sudah berkomitmen bakal memvaksin para guru secara menyeluruh sebelum pelaksanaan PTM.
“Vaksinasi sendiri masih berjalan sampai sekarang,” ucapnya, ketika dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, Minggu (4/4/2021) siang.
Lantas apakah ada penolakan dari para guru? Totok menyebut, saat ini vaksinasi sendiri berjalan dengan lancar. Meskipun, menurutnya tidak menutup kemungkinan ada beberapa guru yang tidak bisa divaksin lantaran memiliki penyakit bawaan yang cukup berat.
“Tapi, nanti akan dilihat lagi bagaimana kondisinya, yang jelas guru-guru yang sehat harus ikut divaksin,” tegas pria dengan sapaan Totok itu.
Dikonfirmasi terpisah. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin Machli mengaku bahwa saat ini jumlah guru yang sudah divaksin berjumlah 1.200 orang. Sedangkan yang belum divaksin berjumlah sekitar 3.700 orang.
Mantan Wadir Administrasi dan Keuangan RSJ Sambang Lihum itu mengaku bahwa pihaknya akan menghabiskan program vaksinasi untuk para guru dalam waktu dua pekan ke depan.
“Jadwal kami, selama 14 hari ke depan itu vaksinasi untuk guru. Kalau waktunya tidak cukup, maka akan ditambah,” jelasnya
Apakah yang divaksin sudah termasuk pegawai di sekolah seperti satpam dan lain sebagainya? Machli menyebut jumlah itu hanyalah para guru saja.
“Vaksin yang disediakan sebanyak 2.300 vial. Itu sebenarnya sudah cukup,” bebernya.
Sementara itu, Kepala SMPN 9 Kota Banjarmasin, Pahri mengaku bahwa pihaknya sudah siap dengan adanya instruksi PTM itu. Lebih-lebih saat ini, para guru dan tenaga lainnya sudah menjalani vaksinasi.
“Totalnya ada 56 orang. Jumlah itu sudah termasuk tenaga sekolah. Sudah divaksin seluruhnya,” bebernya.
Namun, meskipun sudah divaksin, Pahri mengimbau kepada para orangtua siswa agar anaknya lebih bisa disiplin dalam hal menerapkan protokol kesehatan.
“Melihat pengalaman PTM yang baru-baru ini, siswa ketika sampai di sekolah, baru memakai masker,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala SMPN 19, Mirna Hartati Lani, yang berharap protokol kesehatan juga lebih bisa diperhatikan oleh siswa melalui orangtua di rumah.
“Kalau untuk vaksinasi para guru termasuk pegawai lainnya, sudah hampir mencapai 100 persen. Hanya beberapa yang belum karena mesti ditunda pasca screening,” ujarnya singkat. (SU)