REALISASI Program Satu Desa Satu Perawat Diharapkan DPW PPNI Hadapi Gelombang Kedua Pandemi

- Penulis

Minggu, 27 Desember 2020 - 20:59 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SuarIndonesia – Guna mencegah adanya gelombang kedua kasus Covid-19 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kalimantan Selatan (Kalsel) sangat mengharapkan program satu desa, satu perawat dari Menteri Kesehatan (Menkes) bisa terealisasi.

Pasalnya, masa libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) menimbulkan kekhawatiran terjadinya lonjakan angka penularan Covid-19, sebagaimana yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu yang lalu.

Hal itu kemudian dinilai akan berdampak terhadap kinerja tenaga kesehatan, khususnya perawat.

Menyikapi hal tersebut Plt Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kalsel, Dedi Afrizal mengharapkan agar Program Satu Desa Satu Perawat tersebut dapat segera direalisasikan.

“Saya pikir peran perawat desa akan lebih efektif dalam melakukan pengawasan, penyuluhan, pemantauan dan memutus rantai penularan Covid-19,” ungkapnya pada awak media melalui sambungan pesan singkat. Sabtu (26/12/2020) sore.

Pria dengan sapaan Dedi itu mengungkapkan bahwa realita terkait minimnya tenaga kesehatan, khususnya perawat di Indonesia sangat kelihatan, apalagi dalam masa pandemi saat ini.

Hal tersebut menurutnya terlihat dari ratio perbandingan tenaga kesehatan per jumlah penduduk.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), ratio perawat di Indonesia berada di level 10:10.000.

“Kalau kita masih kurang berdasarkan ratio dari WHO, 10 berbanding 10.000 sekarang. Seharusnya 18 berbanding 10.000,” ungkapnya.

Kendati demikian, Dedi menyebut situasi tersebut tidak berarti bahwa Indonesia kekurangan pasokan tenaga perawat.

Pasalnya, setiap tahun pasokan perawat baru dengan pertumbuhan 75 ribu sampai 100 ribu per tahun.

Berdasarkan data keanggotaan PPNI di Provinsi Kalimantan Selatan, saat ini jumlah perawat sudah mencapai 12 ribu lebih yang tersebar di 13 kabupaten/kota.

Dari jumlah tersebut terdapat pula tenaga kesehatan yang saat ini masih berstatus tenaga sukarela ataupun honorer. Jika mereka dapat direkrut menurut Dedi, maka masalah kekurangan tenaga kesehatan dapat diatasi.

“Tingginya pertumbuhan kelulusan perawat semestinya dapat dijadikan kekuatan, dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Perifer atau pedesaan dengan menetapkan program,” jelasnya.

Di samping itu, Dedi menjelaskan, bahwa berdasarkan Undang-Undang tentang desa, saat ini seluruh desa sudah mendapat alokasi dana desa.

Dimana Dana Desa tidak hanya digunakan untuk membiayai pembangunan fisik, tetapi juga membangun sumberdaya manusia.

Kemudian juga melakukan pemetaan kesehatan, resiko kesehatan masyarakat, merencanakan dan melaksanakan upaya promotif dan preventif kesehatan, terlebih di masa pandemi seperti sekarang.

“Saya pikir ini membuka peluang dilaksanakannya program satu desa satu perawat tersebut. Kami melihat peran pendanaan program satu desa satu perawat bisa dianggarkan melalui APBD kabupaten atau dari dana desa,” tukasnya.

Dana desa, ia melanjutkan juga ditujukan untuk menjalankan berbagai program yang ada di desa, termasuk penyediaan tenaga kesehatan seperti perawat.

“Karenanya, masyarakat mesti aktif menyampaikan kebutuhan-kebutuhan yang ada, agar pemanfaatan dana desa dapat lebih optimal,” tegas Dedi.

Untuk diketahui, Program Satu Desa Satu Perawat tersebut sudah dilakukan pembahasan di tingkat pusat bersama sejumlah Kementerian, di antaranya Menteri Desa, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan.(SU)

Suar Indonesia – Guna mencegah adanya gelombang kedua kasus Covid-19 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kalimantan Selatan (Kalsel) sangat mengharapkan program satu desa, satu perawat dari Menteri Kesehatan (Menkes) bisa terealisasi.

Baca Juga :   BABAK FINAL Calon Direksi PT AM Nama-namanya "Disembunyikan", Lima Diantaranya Peserta dari Internal

Pasalnya, masa libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) menimbulkan kekhawatiran terjadinya lonjakan angka penularan Covid-19, sebagaimana yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu yang lalu.

Hal itu kemudian dinilai akan berdampak terhadap kinerja tenaga kesehatan, khususnya perawat.

Menyikapi hal tersebut Plt Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kalsel, Dedi Afrizal mengharapkan agar Program Satu Desa Satu Perawat tersebut dapat segera direalisasikan.

“Saya pikir peran perawat desa akan lebih efektif dalam melakukan pengawasan, penyuluhan, pemantauan dan memutus rantai penularan Covid-19,” ungkapnya pada awak media melalui sambungan pesan singkat. Sabtu (26/12/2029) sore.

Pria dengan sapaan Dedi itu mengungkapkan, bahwa realita terkait minimnya tenaga kesehatan, khususnya perawat di Indonesia sangat kelihatan, apalagi dalam masa pandemi saat ini.

Hal tersebut menurutnya terlihat dari ratio perbandingan tenaga kesehatan per jumlah penduduk.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), ratio perawat di Indonesia berada di level 10:10.000.

“Kalau kita masih kurang berdasarkan ratio dari WHO, 10 berbanding 10.000 sekarang. Seharusnya 18 berbanding 10.000,” ungkapnya.

Kendati demikian, Dedi menyebut situasi tersebut tidak berarti bahwa Indonesia kekurangan pasokan tenaga perawat.

Pasalnya, setiap tahun pasokan perawat baru dengan pertumbuhan 75 ribu sampai 100 ribu per tahun.

Berdasarkan data keanggotaan PPNI di Provinsi Kalimantan Selatan, saat ini jumlah perawat sudah mencapai 12 ribu lebih yang tersebar di 13 kabupaten/kota.

Dari jumlah tersebut terdapat pula tenaga kesehatan yang saat ini masih berstatus tenaga sukarela ataupun honorer. Jika mereka dapat direkrut menurut Dedi, maka masalah kekurangan tenaga kesehatan dapat diatasi.

“Tingginya pertumbuhan kelulusan perawat semestinya dapat dijadikan kekuatan, dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Perifer atau pedesaan dengan menetapkan program,” jelasnya.

Di samping itu, Dedi menjelaskan, bahwa berdasarkan Undang-Undang tentang desa, saat ini seluruh desa sudah mendapat alokasi dana desa.

Di mana Dana Desa tidak hanya digunakan untuk membiayai pembangunan fisik, tetapi juga membangun sumberdaya manusia.

Kemudian juga melakukan pemetaan kesehatan, resiko kesehatan masyarakat, merencanakan dan melaksanakan upaya promotif dan preventif kesehatan, terlebih di masa pandemi seperti sekarang.

“Saya pikir ini membuka peluang dilaksanakannya program satu desa satu perawat tersebut. Kami melihat peran pendanaan program satu desa satu perawat bisa dianggarkan melalui APBD kabupaten atau dari dana desa,” tukasnya.

Dana desa, ia melanjutkan juga ditujukan untuk menjalankan berbagai program yang ada di desa, termasuk penyediaan tenaga kesehatan seperti perawat.

“Karenanya, masyarakat mesti aktif menyampaikan kebutuhan-kebutuhan yang ada, agar pemanfaatan dana desa dapat lebih optimal,” tegas Dedi.

Untuk diketahui, Program Satu Desa Satu Perawat tersebut sudah dilakukan pembahasan di tingkat pusat bersama sejumlah Kementerian, diantaranya Menteri Desa, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan.(SU)

Berita Terkait

DIDUGA MALAPRAKTIK di RS Milik Pemerintah di Banjarmasin, Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Sang Ibu
KADINKES, Hj. Raudatul Jannah Dorong Penguatan Pokjanal Posyandu di Kalsel
DISERBU Pembeli Stand Dinas Pedagangan Balangan
PERPUSTAKAAN HYBRID Kejari Tabalong Terdapat 572 Buku Digital dan 1.124 Konvensional Bersertifikat Nasional
MUSRENBANG Kejaksaan RI Tahun 2024, Begini Arahan ST Burhanuddin
BANJARMASIN Terima Penghargaan Pembangunan Kota Terbaik di Kalsel Tahun 2024
PASCA Lebaran Jumlah Penduduk Warga Pendatang Bertambah
MUSRENBANG di Banjarmasin untuk RPJPD 2025-2045, Ini yang Disorot

Berita Terkait

Jumat, 26 April 2024 - 00:52 WITA

GAJI Anak Buah Wapres Urus Papua Rp40 Juta per Bulan

Jumat, 26 April 2024 - 00:45 WITA

SOAL ATURAN Pilkada 2024, KPU Segera Konsultasi dengan DPR

Kamis, 25 April 2024 - 23:17 WITA

BEGINI KRONOLOGIS Pelaku Bunuh Kakak Ipar

Kamis, 25 April 2024 - 23:09 WITA

SAKIT HATI, Kakak Ipar Diikam 38 Kali Hingga Tewas

Kamis, 25 April 2024 - 22:37 WITA

HASIL PELACAKAN Dit Resnarkoba Polda Kalsel, Sita Sabu 1 Kg dan Puluhan Ekstasi

Kamis, 25 April 2024 - 22:15 WITA

TPPU Kasus Investasi Bodong, Penikmat Uang dari Tersangka Dipastikan Terseret

Kamis, 25 April 2024 - 19:59 WITA

DIDUGA MALAPRAKTIK di RS Milik Pemerintah di Banjarmasin, Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Sang Ibu

Kamis, 25 April 2024 - 19:21 WITA

MUSRENBANG Kejaksaan RI Tahun 2024, Begini Arahan ST Burhanuddin

Berita Terbaru

Barito Putera dibantai Bhayangkara FC 1-5 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Kamis (25/4/2024) sore. [Dok. Bhayangkara FC]

Olahraga

LIGA 1: Barito Dibantai Bhayangkara FC!

Jumat, 26 Apr 2024 - 01:24 WITA


Jepang lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 usai menang 4-2 atas Qatar di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Kamis (25/4/2024) malam. [Instagram @japanfootballassociation]

Olahraga

PIALA ASIA U-23: Jepang ke Semifinal Hajar Qatar 4-2

Jumat, 26 Apr 2024 - 01:11 WITA



Jokowi terbitkan gaji anak buah wakil presiden. [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]

Nasional

GAJI Anak Buah Wapres Urus Papua Rp40 Juta per Bulan

Jumat, 26 Apr 2024 - 00:52 WITA

Anggota KPU Idham Holik mengatakan pihaknya akan segera berkonsultasi dengan DPR dan pemerintah terkait dua RPKPU Pilkada 2024. [CNN Indonesia/Khaira Ummah JP]

Nasional

SOAL ATURAN Pilkada 2024, KPU Segera Konsultasi dengan DPR

Jumat, 26 Apr 2024 - 00:45 WITA

Advertorial

KETUA DPRD Serahkan Pokok Pikiran Kepada Gubernur Kalsel

Jumat, 26 Apr 2024 - 00:41 WITA

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suar Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca