SuarIndonesia – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jalur Afirmasi dan Prestasi pada jenjang SMP resmi dimulai per tanggal 20 sampai dengan 22 Juni 2022, yang digelar secara online.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, masih banyak warga alias orangtua siswa yang masih bingung dengan cara pendaftaran siswa secara online ini.
Namun tenang, untuk mengatasi permasalahan tersebut, saat ini Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin memutuskan mendirikan posko untuk membantu mengarahkan orangtua yang masih bingung mendaftarkan anaknya melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
“Kita membangun posko di kantor bagian IT kantor Disdik untuk membimbing para orangtua siswa yang masih kebingungan mendaftarkan anaknya sekolah,” ucapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Minggu (19/06/2022).
Posko tersebut akan efektif berjalan pada Senin (20/06/2022) hari ini.
Selain di kantor Disdik, Nuryadi mengaku juga menginstruksikan sekolah jenjang SD, untuk melakukan hal yang sama, yakni membuat posko untuk membantu orangtua siswa yang masih bingung.
Baca Juga :
SISWA SMA Ingin Masuk Polisi Persiapkan Diri, Ingat Tanpa Dipungut Biaya
“Jadi misalkan ada orangtua yang tidak paham cara mendaftarkan anaknya bisa minta bantu dengan SD asal mereka,” ungkapnya.
“Jadi pihak SD yang akan membantu mengarahkan bagaimana tata cara pendaftaran masuk SMP. Atau bisa juga bertanya dulu ke SMP yang ingin dimasukinya,” tambah Nuryadi.
Biasanya, kebanyakan orangtua yang bingung mendaftarkan anaknya ini ketika gelkmbang pendaftaran jalur zonasi di buka pada tanggal 27 sampai 29 Juni 2022.
“Untuk mengurangi hal tersebut, makanya sewaktu acara perpisahan di SD kita minta kepala sekolah memberi arahan kepada masing-masing orangtua siswa,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk satuan pendidikan SD dan SMP Negeri di Banjarmasin tahun ajaran 2022/2023 resmi di mulai besok.
Pada satuan pendidikan SD, PPDB langsung sekaligus menerima siswa baru dari tiga jalur berbeda.
Di antaranya jalur zonasi minimal 70 persen, afirmasi minimal 15 persen, dan perpindahan orangtua maksimal 5 persen dari total daya tampung sekolah.
“Apabila jalur afirmasi dan perpindahan orangtua tidak memenuhi presentase, maka kuotanya dialihkan ke jalur zonasi, menyesuaikan dengan kebijakan dan kondisi sekolah masing-masing,” kata Nuryadi.
Adapun sejumlah persyaratan, di antaranya calon peserta didik berusia tujuh tahun, yang berada dalam zonasi sekolah wajib diterima.
Usia calon peserta didik paling rendah enam talum per 1 Juli 2022. Bagi calon peserta didik yang berusia kurang dari 6 tahun, paling rendah 5 talan 6 bulan per 1 Juli 2022 dapat mengikuti seleksi apabila memiliki kecerdasan dan/atau bakat istimewa, serta memiliki kesiapan psikis, wajib melampirkan surat rekomendasi dari psikolog.
“Surat psikolog sebagai syarat untuk pendaftaran dan tetap mengikuti seleksi sesuai ketentuan,” ujar Nuryadi.
Kemudian untuk sekolah inklusi wajib menerima calon peserta didik baru penyandang disabilitas maksimal 10 persen dari jumlah peserta didik yang diterima.
Untuk sekolah non inklusi dapat menerima calon peserta didik baru penyandang disabilitas sebanyak 1-2 orang dengan kategori ringan.
Calon peserta didik baru penyandang disabilitas dikecualikan dari ketentuan persyaratan batas usia.
Calon peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu melalui jalur afirmasi, wajib menyertakan bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu, diterbitkan oleh lembaga yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.
Ijazah TK tidak menjadi persyaratan masuk SD. Sekolah tidak diperbolehkan melakukan tes Baca, Tulis, dan Hitung (Calistung), atau bentuk tes kemampuan akademik lainnya. Sekolah dilarang melakukan pungutan dan atau sumbangan dalam pelaksanaan PPDB.
Baca Juga :
PENERIMAAN PESERTA Didik Baru Online Sisakan 488 Kuota Kosong
“Bagi sekolah yang tidak memenuhi kuota penerimaan peserta didik, maka pendaftaran tetap dibuka pada saat awal tahun ajaran baru,” ungkap Nuryadi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, PPDB pada jenjang SD dilakukan secara online dan offline.
“Jenjang SD ada yang melaksanakan lewat online melalui google form, dan yang offline bisa datang ke sekolah,” jelas Nuryadi.
Berbeda halnya dengan PPDB pada jenjang SMP, yang dilaksanakan secara daring melalui situs https://banjarmasin.siap-ppdb.com, kecuali pendaftaran melalui jalur perpindahan orangtua yang dilaksanakan offine di sekolah.
Meski begitu Nuryadi mengatakan bahwa setiap sekolah sudah ia minta untuk menyediakan fasilitas, bagi calon siswa yang memiliki keterbatasan fasilitas atau tidak mengerti cara mendaftar secara daring.
“Bisa mendatangi sekolah-sekolah yang diminati, karena sudah kami minta juga mereka untuk membuat posko untuk membantu pendaftaran,” terangnya.
Di awal masa PPDB ini tingkat SMP ini, sesuai jadwal dimulai dengan penerimaan siswa dari jalur prestasi dan afirmasi. Khusus jalur prestasi dibagi menjadi dua yakni akademik dan non akademik.
Adapun ketentuan umum untuk jalur prestasi non akademik, di antaranya calon peserta didik memiliki prestasi juara 1,2,3 tingkat Kota Banjarmasin, provinsi, nasional, regional dan internasional.
Calon peserta didik yang memiliki prestasi juara 1 tingkat kota, juara 1, 2 dan 3 tingkat provinsi, nasional dan internasional bebas memilih lintas zonasi.
Prestasi yang dihargai untuk seleksi adalah piagam tiga tahun terakhir (2020-2022) dan jumlah piagam yang dihargai untuk penilaian seleksi minimal 1 dan maksimal 5 buah.
Kemudian jalur prestasi akademik dengan kriteria calon peserta didik memiliki nilai rapor pada lima semester terakhir dengan nilai rata-rata kumulatif per semesternya di atas 85.00.
“Peserta PPDB baik akademik maupun non akademik harus berasal dari lulusan SD dan Madrasah Ibtidaiyah Kota Banjarmasin,” terang Nuryadi.(SU)
