MENINGKAT Warga Miskin Baru di Banjarmasin Akibat Pandemi

- Penulis

Jumat, 16 April 2021 - 23:07 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Warga Kurang Mampu di Kota Banjarmasin

Potret Warga Kurang Mampu di Kota Banjarmasin

SuarIndonesiaAngka kemiskinan di Kota Banjarmasin mengalami peningkatan. Tepatnya, sejak pandemi Covid-19 melanda Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini, banyak warga yang terdata sebagai warga miskin baru.

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), penduduk miskin di Kota Seribu Sungai ini, bertambah hingga ribuan orang dalam kurun waktu tahun 2020-2021.

Sebelum adanya pandemi pada Maret 2020 lalu, jumlah rumah tangga yang sangat miskin hingga rentan miskin 40.653 rumah tangga, dengan total 143.308 anggota rumah tangga.

Namun, pada bulan Oktober 2020 hingga kini terjadi peningkatan yang cukup tajam. Diketahui, jumlah rumah tangga sangat miskin dan rentan miskin meningkat menjadi 49.026, atau mengalami penambahan sebanyak 8.373 rumah tangga.

Sehingga anggota rumah tangga yang termasuk kategori ini menjadi 163.391 jiwa, atau melonjak sebanyak 20.083 orang dibandingkan sebelumnya.

Kepala Seksi Pengelolaan Analisa Data dan Informasi PMKS dan PSKS, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin, Rahmanita Hartono tak menampik bahwa pandemi COVID-19 menjadi pemicu dan berperan besar dalam penyumbang angka kemiskinan.

“Memang tidak bisa dipungkiri bahwa wabah ini menjadi penyebab bertambahnya warga miskin baru. Ini dikarenakan ada yang kehilangan pekerjaan dan lainya,” ungkapnya saat ditemui awak media, Jumat (16/04/2021).

Di sisi lain, ia juga menambahkan bahwa di tahun 2020, aduan masyarakat yang masuk ke Dinsos juga drastis mengalami kenaikan. Dari yang biasanya setiap tahun hanya sekitar seribu aduan, namun pada 2020 lalu menjadi lima ribu aduan.

Jenis aduannya pun beragam, mulai dari aduan terkait kondisi kemitraan, belum masuknya data hingga berimbas pada belum menerima bantuan, yang diterima melalui loket layanan dan aplikasi WhatsApp.

Baca Juga :   BEDAH RUMAH dan Tebarkan Sembako, Begini Pesan Kapolda Kalsel

Menanggapi hal itu. Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Iwan Ristianto mengaku bahwa pihaknya tetap melakukan pendataan yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan verifikasi dan validasi serta kerja sama dengan SKPD terkait.

“Selain itu dalam hal lain seperti peningkatan pelatihan-pelatihan kerja, itu juga bisa meningkatkan lapangan pekerjaan di masyarakat,” bebernya.

Lantas apakah tahun ini ada bantuan langsung tunai (BLT) seperti tahun sebelumnya? Terkait hal ini, pria dengan sapaan Iwan itu menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyalurkan bantuan sebanyak 18.000 penerima di awal tahun 2020 lalu.

“Sedangkan di tahun 2021, jumlahnya menurun menjadi 11.000. Hal ini sudah berdasarkan verifikasi dan validasi ulang sesuai dengan arahan Kemensos RI,” ungkapnya.

Iwan melanjutkan, berdasarkan Kemensos RI itu, menginstruksikan verifikasi dan validasi data warga mesti melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdaftar di Disdukcapil.

Mengapa terjadi pengurangan dari tahun sebelumnya? Iwan memaparkan hal ini seiring dengan sudah mulai normalnya perekonomian. Yang semula terdampak, kini sudah tidak layak lagi menerima BLT.

Selain BLT, di tahun 2021 juga ada bantuan sosial dari pemerintah pusat seperti bantuan pangan non tunai atau bantuan sosial pangan yang jumlahnya mencapai lebih dari 29.000 penerima.

“Atau bertambah sekitar 8.000 dari tahun 2020 yang sebelumnya berjumlah 21.000,” tutupnya.(SU)

Berita Terkait

PASCA Lebaran Jumlah Penduduk Warga Pendatang Bertambah
MUSRENBANG di Banjarmasin untuk RPJPD 2025-2045, Ini yang Disorot
RPJPD 2024 Banjarmasin Sinkronkan IKN
TAK BERKUTIK, Obi Digiring Polisi
AWASI Kadaluarsa Obat, Puskesmas di Balangan Keluarkan Inovasi
MENGARAH Gerbang Logistik Kalimantan Pembangunan Kalsel 2025
AKTIVITAS Tambang Ilegal Sebabkan Jalan di Balangan Rusak
SEORANG REMAJA Keturunan Habib Dikeroyok Berakhir Kematian

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 00:47 WITA

PASCA Lebaran Jumlah Penduduk Warga Pendatang Bertambah

Kamis, 25 April 2024 - 00:40 WITA

MUSRENBANG di Banjarmasin untuk RPJPD 2025-2045, Ini yang Disorot

Kamis, 25 April 2024 - 00:36 WITA

RPJPD 2024 Banjarmasin Sinkronkan IKN

Kamis, 25 April 2024 - 00:13 WITA

JOKOWI ke Prabowo-Gibran: ‘Persiapkan Realisasi Janji Kampanye’

Kamis, 25 April 2024 - 00:07 WITA

BADAK JAWA Ditembak Pemburu, Culanya Dijual Rp280 Juta

Rabu, 24 April 2024 - 23:57 WITA

2.086 HA Lahan IKN Masih Bermasalah! AHY Lapor ke Jokowi

Rabu, 24 April 2024 - 23:45 WITA

PERAS TAHANAN di Rutan, KPK Pecat 66 Pegawai!

Rabu, 24 April 2024 - 22:16 WITA

MENGARAH Gerbang Logistik Kalimantan Pembangunan Kalsel 2025

Berita Terbaru

Headline

PASCA Lebaran Jumlah Penduduk Warga Pendatang Bertambah

Kamis, 25 Apr 2024 - 00:47 WITA

Kalsel

RPJPD 2024 Banjarmasin Sinkronkan IKN

Kamis, 25 Apr 2024 - 00:36 WITA

Seekor badak Jawa tewas ditembak oleh seorang pemburu Sunendi di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten. Cula badak kemudian dijual Rp280 juta ke pembeli di Jakarta. Ilustrasi. [iStock/Tobias Nowlan]

Hukum

BADAK JAWA Ditembak Pemburu, Culanya Dijual Rp280 Juta

Kamis, 25 Apr 2024 - 00:07 WITA

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suar Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca