SuarIndonesia – Zona merah di kelurahan Banjarmasin bertambah. Selain Seberang Mesjid, di Banjarmasin Tengah, Sungai Miai di Banjarmasin Utara kini juga bernasib sama.
Penambahan zona merah kelurahan ini sesuai hasil rapat evaluasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Banjarmasin pada 13-14 Oktober kemarin. Alhasil, target Pemko Banjarmasin untuk menghijaukan seluruh kelurahan di Oktober ini meleset.
Di sisi lain, ada wacana Pemko untuk membuka sekolah. Dengan catatan, target hijaunya 52 kelurahan bisa tercapai. Lantas bagaimana nasib wacana ini menyusul kandasnya target tersebut?
Pertanyaan ini disodorkan kepada Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi. Menurut Machli, dibukanya sekolah kembali perlu pertimbangan matang. Khususnya sekolah di tingkat dasar. Dari PAUD, TK hingga SD. Mengingat peserta didiknya masuk kategori rentan.
Bahkan, kemungkinan wacana dibukanya sekolah di tingkat ini masih perlu waktu panjang. “Kalau SD saya kira belum bisa. Karena resikonya sangat tinggi. Mulai dari PAUD, TK, SD barangkali di tahun 2021,” bebernya, Rabu (14/10/2020).
Lain halnya untuk setingkat SLTA hingga perguruan tinggi. Siswa maupun mahasiswa dinilai bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga tempat pendidikan tingkat ini bisa saja untuk dibuka kembali.
Namun sebelum ke sana, ada catatan-catatan yang perlu dipenuhi. Wilayahnya harus hijau terlebih dahulu. Dengan kata lain, kasus CoVID-19 di wilayah tempat pendidikan tersebut sudah tergolong aman.
“Misal di wilayah Banjarmasin Utara yang kelurahan merah, di-pending dulu. Bisa saja yang lain, misal Kelurahan Telawang, sudah dua bulan ini nihil kasus. Berarti memungkinkan saja,” jelasnya.
Dengan demikian, ujar Machli tempat pendidikan setingkat SLTA maupun perguruan tinggi sangat memungkinkan dibuka. Tapi tidak untuk sekolah tingkat dasar. “Kalau SMA kuliah sangat memungkinkan sekali. Apalagi di Kecamatan, hijauan banyak,” tukasnya. (SU)