Suarindonesia – Lemban Kahung yang terletak di Desa Belangian Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar termasuk dalam 112 hektare kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam.
Lembah Kahung atau Kahung Balet merupakan hutan yang masih perawan.
Betapa tidak, hanya di hutan ini bisa ditemukan Pohon Meranti Raksasa dan juga Jamur Tudung Penganten yang sudah langka. “Hutan ini bisa dijual secara internasional. Makanya, kami merencanakan Lembah Kahung ini dijadikan destinasi wisata baru bagi Kalsel.
Di sana sengaja kami atur tanpa kendaraan. Namun, hanya jalan kaki menikmati keindahan alam perawan.
Air di sana juga sudah diteliti dan bersih aman untum diminum,’’ jelas Kadishut Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq.
Terdapat jenis jamur liar yang tumbuh pada permukaan hutan ataupun batang pohon yang mati karena tumbang.
Selain itu, juga ada Anggrek hutan khas Kalimantan yang juga tumbuh pada pohon yang tinggi membentang.
“Dan ada juga tumbuhan sarang semut yang tumbuh menempel pada pohon, Tumbuhan Sarang Semut dari Jenis Myrmecodia Tuberosa batangnya yang membesar menyerupai Umbi ternyata menjadi salah satu obat herbal yang ampuh, ‘Umbi’ tumbuhan sarang semut sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman,’’ katanya.
Di Lembah Kahung juga terdapat Air Terjun Kahung Kecil dan Air Terjun Kahung Besar. Di sini, juga ada tumbuhan khas Kalimantan. Berbagai jenis pohon seperti Binuang, Belangiran, dan Meranti Raksasa masih terjaga di tempat ini.
Meranti yang ditemukan ini, diameternya sama dengan tiga pelukan orang dewasa.
Shorea adalah nama marga jenis tumbuhan yang beranggotakan sekitar 194 spesies ini.
Jenis ini merupakan pohon penghuni hutan tropika, dari suku Dipterocarpaceae.
Di samping itu, pohon ini menghasilkan resin yang disebut damar dari berbagai kualitas, salah satu yang terbaik kualitasnya adalah damar mata kucing.
“Damar digunakan dalam industri pernis dan cat, serta untuk pengolahan kimiawi lainnya,’’ tambah Hanif.
Beberapa spesies Shorea juga menghasilkan tengkawang, yakni buah meranti-merantian yang besar dan berlemak.
Setelah disalai agar awet, biji tengkawang dikempa untuk mengeluarkan minyaknya yang berharga tinggi. Minyak tengkawang digunakan dalam industri kosmetika dan makanan. “Biji Shorea mengandung lemak yang lumayan besar yaitu antara 40-60 persen, dan protein yang banyak antara 5-6 persen.
Dalam industri makanan, ia dipergunakan untuk menggantikan mentega coklat (cocoa butter).
Selain itu pula, Shorea/tengkawang ini juga bahan untuk membuat sabun, dan obat-obatan. Diimpor ke Inggris, Belanda, dan Jepang dengan nama illipe nut.
“Harapan kita, semoga para pengunjung Kahung tetap menjaga kelastrian hutan dengan menjaga hutan dan tidak menulis atau merusak pohon yang ada,’’ pinta Hanif.
Menurutnya, kawasan tersebut masuk dalam geopark penelitian daerah.
Pihaknya, tambah Hanif, tahun depan mendapatkan sokongan dana Rp2 miliar untuk peningkatan kawasan Tahura Sultan Adam. “Lembah Kahung ini termasuk dalam kawasan Tahura. Sehingga, merupakan bagian dari proyek pariwisata Kalsel,’’ bebernya.
Sementara itu, Sekertaris Dishut Kalsel, Rahmadin MY menambahkan, geopark di Kahung ini satu-satunya di Pulau Kalimantan. “Pohonnya masih besar-besar, pohon iu sangat langka karena hitungan seratus tahun lebih masih hidup.
Kawasan ini akan menjadi destinasi wisata di Indonesia yang murni geopark. Makanya, sekarang sudah saatnya kita kelola dengan baik dan mempromosikannya.
Hutan yang benar-benar hutan virgin di Kalsel cuma ada di situ,’’ bebernya.(RW)