SuarIndonesia – Menyusul adanya temuan hasil Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) Prigi Arisandi yang menyimpulkan bahwa sumber kontaminasi mikroplastik yang mencemari air dan ikan yang dikonsumsi penduduk Banjarmasin membuat Direktur Operasional PT AM Bandarmasih H Supian MT angkat bicara.
Bahkan Supian yang didampingi Timnya masing-masing Senior Manager Produksi dan TRD Zulbadi, Manager I Rusmamilu 1, dan Milawati menegaskan bahwa kondisi air baku sekarang ini dalam masih aman dan sesuai dengan standar pengujian air minum dari Permenkes 492 yang dilakukan rutin oleh pihaknya.
“Terima kasih banyak ada penelitian cemaran mikroplastik yang kini muncul dan membuat kekhawatiran masyarakat, namun sejauh ini dari hasil penelitian sumber air baku PT AM masih aman,’’ucap Direktur Operasional PT AM Bandarmasih H Supian MT kepada awak media, Rabu (07/09/2022).
Supian juga mengatakan jika cemaran limbah plastik yang berukuran super kecil tersebut diklem telah mencemari Sungai Martapura sah-sah saja. Namun hingga sekarang ini, air baku PT AM dari dulu hingga sekarang yang mengambil air Sungai Martapura sekitar 30 persen dari Intake Sungai Bilu hasil penelitiannya masih aman.
Tapi diakui PT AM, bahwa sumber air baku satu-satunya itu diklem oleh lembaga Ecological Observation and Wetlands (Ecoton) telah tercamar memang tingkat ekolonya cukup tinggi. Namun dengan produksi yang dilakukan dengan bahan kimian biasa dinetralisir.
“Terus terang sampai sekarang ini kondisi air baku dalam kondisi aman dan sesuai dengan standar pengujian air minum dari Permenkes yang dilakukan rutin oleh pihaknya,’’ katanya.
Bahkan, khusus untuk memastikan kadar air yang aman, pihaknya melakukan pengujian dan mensterilkan air menggunakan rekayasa bahan kimia. Itu dilakukan secara detail, yakni diambil per jam, per minggu dan per bulan.
Demikian juga pengujian juga dilakukan tidak dari pihaknya saja, namun dari pihak eksternal yakni Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dan BTKL Banjarbaru juga menjadi penguat bahan baku sebelum diproduksi. Kalau produksi dilakukan non stop alias 24 jam.
“Kita rutin melakukan pengujian bahan baku yang diambil dari Sungai Bilu. Kalau untuk mikroplastik itu kami belum bisa memastikan karena regulasi standar proses pembuatan air minum dari Permenkes tidak ada menyebut itu. Tapi air baku sekarang ini aman,” paparnya, saat ditemui di ruangan kerjanya didampingi tim ahli lapangan standarisasi air baku PT AM.
Apa saja yang dilakukan pengecekan kualitas air baku PT AM? Ir Supian menjelaskan, kandungan air sungai yang dicek itu bermacam-macam misalnya kadar garam, kadar besi, aluminium, dan kandungan lainnya termasuk kandungan Bakteri E-coli yang bersumber dari tinja yang dibuang sembarangan di sungai itu selama ini menjadi pengecekan pihaknya sesuai Permenkes tersebut.
“Pengecekan kualitas air sesuai dengan Permenkes, seperti kadar aluminium, besi, termasuk E-coli. Yah ini sebanarnya perlu peran kita semua, air adalah sumber kehidupan, ini perlu regulasi pemerintah untuk mengatur agar sampah-sampah tidak dibuang di sungai,” bebernya.
Khusus terkait mikroplastik yang memang dikhawatirkan itu, Supian kembali menanyakan bagaimana dan kapan uji sampel itu dilakukan. Karena itu menyangkut untuk penjaminan mutu air kepada pelanggan yang harus mendapatkan pelayanan yang baik.
Bagi Supian, ini merupakan sampah plastik yang disebabkan karena kebiasaan buruk masyarakat. Apalagi laluan sungai martapura itu dari hulu ke hilir sampai ke Banjarmasin. Tidak hanya sampah plastik, BAB juga masih dibuang di sungai dan tak heran kandungan e-coli sanga besar di sungai.
Ia berharap hal itu agar kepekaan lingkungan sama sama bisa dijaga, khususnya kelestarian air sungai. Karena apabila air sungai nanti sangat buruk dan hingga tidak bisa digunakan lagi, tentu air bersih akan menjad barang yang mahal bahkan bisa sama dengan harga BBM.
“PT AM siap membantu mengedukasi masyarakat agar sadar tidak membuang sampah sembarangan. Air sungai sekarang ini sudah tercemar jangan sampai diperparah lagi,” tutupnya.(SU)