KRISIS PEMIMPIN, Tanah Bumbu Butuh Figur Berpengalaman

- Penulis

Jumat, 20 November 2020 - 13:23 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SuarIndonesia – Warga menilai, kabupaten Tanah Bumbu krisis kepemimpinan dalam satu dasawarsa terakhir ini. Pasalnya, arah pembangunan tidak berpihak bagi masyarakat yang bermukim di pelosok dan pedesaan.

Keberhasilan infrastruktur cendrung tertumpu di kawasan perkotaaan, sehingga rasa keadilan belum dirasakan seluruh masyarakat Bumi Bersujud.

Berapa banyak jalan desa dan lingkungan yang sudah beraspal dan akses nyaman di pelosok sudah terbangun. Bandingkan dengan wilayah perkotaan, gang sempit saja mulus dan rata.

“Ini bukti pembangunan di Tanah Bumbu belum merata. Selama kami bermukim di sini, baru sebagian kecil ada akses jalan desa maupun lingkungan nyaman dilalui,” keluh Syarifuddin, warga Desa Sepakat, kecamatan Mentewe, Kamis (19/11/2020).

Menurut Syarifuddin, saat ini yang paling dirasakan baru jalan protokol lintas kecamatan dengan kondisi akses sangat nyaman dan kualitas bagus.

Namun, sedikit bergeser ke permukiman warga, jalan jelek bisa dilihat sepanjang mata memandang.”Padahal jalan lingkungan sangat vital bagi keberlangsungan warga melaksanakan beragam aktivitas sehari-hari. Baik bagi kegiatan bermasyarakat, ibadah maupun untuk geliat perekonomian,” katanya seraya menyebutkan disamping jalan, mereka butuh sarana saluran air drainase dan peremajaan jembatan.

Ia melanjutkan, di desanya jumlah penduduk mencapai 4 ribu jiwa, lebih dominan bermukim di lingkungan dalam, diluar jalan protokol. Sehingga, jelasnya, harusnya prioritas pembangunan sarana publik lebih di wilayah itu.

“Kalau jalan itu tak diperhatikan pemerintah, kasian warga yang terganggu atas ketidaknyamanan kondisi ini,” kelasnya berharap Pemkab segera melakukan perbaikan.

Terpisah, warga Sari Mulia, kecamatan Mentewe, Safar Idris menyebutkan, kesenjangan pembangunan perkotaan dan pedesaan menunjukkan ketidakadilan pemimpin.

Masyarakat pedesaan dan di pelosok seakan tidak begitu penting baginya, sehingga kurang mendapatkan sentuhan.

“Kami menilai, Tanah Bumbu krisis kepemimpinan, karena ketidakpekaan terhadap kebutuhan seluruh masyarakatnya,” ucapnya.

Ironisnya, mereka mengaku dalam 2 periode ini bahkan tak mengenal sosok pemimpinnya karena tak pernah berkunjung.”Warga kepengen melihat sosok bupatinya saja ibaratnya belum pernah tau siapa sebenarnya bupatinya,” keluhnya.

Baca Juga :   FILM JSS, Cerminan Banjarmasin dan Anak-anak "Seribu Sungai" tak Kalah Hebat

Karena pemimpinnya sebelum ini tak pernah mengunjungi wilayah mereka. Sehingga tak bisa melihat apa kebutuhan masyarakat yang di inginkan.

Ia mengeluhkan kondisi jalan lingkungan mereka yang rusak parah, karena tak tersentuh pengaspalan. Saat diguyur hujan, genangan air dan jalan becek menjadi pemandangan lazim. Ini sangat mengusik kenyamanan warga dalam beraktifitas. “Masalah ini menunjukkan, ketidakpekaan seorang pemimpin,” ketusnya.

Padahal ia pernah mendengar pemimpin mereka banyak memiliki perusahaan, bahkan mampu membeli pesawat terbang.

Namun tak kebijakannya tidak dirasakan masyarakat di pelosok desa dengan pembangunan yang merata. Untuk membangunkan saluran air di desanya, mereka hanya mendapatkan bantuan pemerintah pusat, dan hasil urunan warga.”Saya tidak respek jika ada pemimpin yang hanya memperkaya diri, tapi tak peduli masyarakat desa,” tegasnya.

Ia sangat berharap, dimomentum pilkada ini akan menghasilkan pemimpin yang amanah, bisa menjalankan tugasnya tanpa kepentingan tertentu. Warga butuh sosok yang peduli terhadap semua warganya dimana pun berada.

“Kami kepingin figur yang berpengalaman dalam membangun daerah, mampu mengayomi seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Dari pantauan di lapangan, benar sebagian besar jalan lingkungan di Kecamatan Mentewe kondisinya memprihatinkan.

Genangan air dan becek nyaris ada di sepanjang jalan tersebut. Hal ini pun mengemuka saat dialog masyarakat dengan cawabup nomor urut 3, Muhammad Rusli yang berkampanye di lokasi itu.

Nyaris semua masyarakat berharap sosok yang berpasangan dengan cabup Zairullah Azhar ini menjadi pemimpin mereka kedepan.

Agar bisa menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi warga. Untuk mewujudkan mimpi itu, warga berikrar memberikan hak suaranya pada 9 Desember mendatang untuk kemenangan Paslon ZR ini. (*/ZI)

Berita Terkait

PASCA Lebaran Jumlah Penduduk Warga Pendatang Bertambah
MUSRENBANG di Banjarmasin untuk RPJPD 2025-2045, Ini yang Disorot
RPJPD 2024 Banjarmasin Sinkronkan IKN
TAK BERKUTIK, Obi Digiring Polisi
AWASI Kadaluarsa Obat, Puskesmas di Balangan Keluarkan Inovasi
MENGARAH Gerbang Logistik Kalimantan Pembangunan Kalsel 2025
AKTIVITAS Tambang Ilegal Sebabkan Jalan di Balangan Rusak
SEORANG REMAJA Keturunan Habib Dikeroyok Berakhir Kematian

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 00:47 WITA

PASCA Lebaran Jumlah Penduduk Warga Pendatang Bertambah

Kamis, 25 April 2024 - 00:40 WITA

MUSRENBANG di Banjarmasin untuk RPJPD 2025-2045, Ini yang Disorot

Kamis, 25 April 2024 - 00:36 WITA

RPJPD 2024 Banjarmasin Sinkronkan IKN

Kamis, 25 April 2024 - 00:13 WITA

JOKOWI ke Prabowo-Gibran: ‘Persiapkan Realisasi Janji Kampanye’

Kamis, 25 April 2024 - 00:07 WITA

BADAK JAWA Ditembak Pemburu, Culanya Dijual Rp280 Juta

Rabu, 24 April 2024 - 23:57 WITA

2.086 HA Lahan IKN Masih Bermasalah! AHY Lapor ke Jokowi

Rabu, 24 April 2024 - 23:45 WITA

PERAS TAHANAN di Rutan, KPK Pecat 66 Pegawai!

Rabu, 24 April 2024 - 22:16 WITA

MENGARAH Gerbang Logistik Kalimantan Pembangunan Kalsel 2025

Berita Terbaru

Headline

PASCA Lebaran Jumlah Penduduk Warga Pendatang Bertambah

Kamis, 25 Apr 2024 - 00:47 WITA

Kalsel

RPJPD 2024 Banjarmasin Sinkronkan IKN

Kamis, 25 Apr 2024 - 00:36 WITA

Seekor badak Jawa tewas ditembak oleh seorang pemburu Sunendi di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten. Cula badak kemudian dijual Rp280 juta ke pembeli di Jakarta. Ilustrasi. [iStock/Tobias Nowlan]

Hukum

BADAK JAWA Ditembak Pemburu, Culanya Dijual Rp280 Juta

Kamis, 25 Apr 2024 - 00:07 WITA

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suar Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca