SuarIndonesia – Vaksinasi Covid-19 yang diintensifkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, rupanya berdampak pada stok darah milik Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin.
Pasalnya, semenjak program yang diharapkan menjadi salah satu cara dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 itu diintensifkan, stok darah menjadi menipis
“Bahkan beberapa kali sempat mengalami kekosongan,” ungkap Ketua UDD PMI Kota Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu (31/03/2021) siang.
Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran adanya kendala dengan regulasi bagi penerima vaksin Covid-19 yang dianjurkan untuk mendonorkan darahnya.
“Karena warga yang ingin mendonorkan darahnya minimal dua minggu setelah menjalani penyuntikan vaksin tahap kedua,” bebernya.
Sedangkan, Surat Edaran (SE) Menkes yang baru terkait pengoptimalan program vaksinasi menyebutkan bahwa interval pemberian vaksin kedua setelah menjalani tahap pertama adalah 28 hari atau dua minggu.
“Baru saja kami gencarkan mencari pendonor darah di komplek-komplek perumahan. Itu pun juga banyak yang gagal mendonor dikarenakan aturan itu tadi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ancaman kekosongan stok darah sepertinya bakal berlanjut ketika memasuki bulan puasa Ramadhan yang sekitar kurang dari dua pekan lagi akan tiba.
“Waktu puasa nisfu sya’ban kemarin saja seharian petugas kita, dari pagi sampai sore hari hanya ada lima orang yang jadi pendonor. Ini sudah jadi gambaran keadaan stok darah kita di bulan puasa nanti,” imbuhnya.
Kendati demikian, Untuk menutupi hal tersebut, PMI akan membuka ruang bagi para donatur yang ingin ikut berpartisipasi dalam menarik perhatian warga untuk mendonorkan darahnya.
Seperti yang dilaksanakan pada Ramadhan di tahun 2020 kemarin. Untuk memancing masyarakat agar mau mendonorkan darahnya, ada beberapa dermawan yang menyediakan paket sembako untuk diberikan kepada pendonor.
“Dengan cara itu, kemarin (Ramadhan) tahun lalu itu ramai pendonor walaupun hanya malam harinya saja,” ujar pria dengan sapaan dr Rama itu.
Kemudian, selain itu pihaknya juga akan berkoordinasi dengan beberapa pengurus masjid untuk menggencarkan kegiatan donor darah di sekitar kawasan masjid.
“Kebetulan di tahun ini kita diizinkan untuk shalat tarawih berjamaah di masjid. Jadi setiap harinya petugas donor darah kita berkeliling ke setiap masjid yang jemaahnya banyak. Kecuali yang di Sabilal stand by mulai habis Maghrib sampai pukul 22.00 WITA,” pungkasnya.
Menurut Rama, beberapa cara yang dijelaskannya tadi bisa berjalan secara efektif dalam menjaring masyarakat untuk bisa mendonorkan darahnya.
“Insya Allah cara kita ini akan efektif dijalankan untuk memenuhi kebutuhan stok darah yang diperlukan para pasien di rumah sakit,” tutupnya. (SU)