SuarIndonesia – Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) asal Surabaya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk berinvestasi senilai Rp2 triliun di daerah Cerbon, Barito Kuala Kalimantan Selatan (Kaleel).
Namun, jelas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Ir. Nafarin, rencana tersebut batal karena investor menunda investasi akibat pandemi covid-19.
“Lahan seluas 150 hektare sudah siap, dana juga sudah siap tapi mereka menunda berinvestasi karena pandemi covid-19,” kata Nafarin.
Diterangkan Nafarin, investor Surabaya tersebut berencana membuat pabrik pengolahan pupuk untik menyokong program pertanian Serasi dan Food Estate di Kalimantan Tengah.
“Rencananya mereka menyuplai pupuk ke Kalteng, tapi pada tahun ini mereka tidak berani ambil resiko sehingga menunda rencana investasi,” urainya.
Menurut Nafarin, banyaknya investor yang menarik diri untuk berinvestasi menjadi salah satu penyebab pada tahun ini belum mencapai target.
Realisasi investasi dari triwulan I sampai dengan triwulan III 2020 hanya Rp5,7 triliun.
Menurun jauh jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
“Tahun lalu di triwulan III, realisasi investasi kita sudah tercapai Rp11,1 triliun. Jadi, tahun ini turun Rp7,6 triliun.
Pada 2021 target investasi di Kalsel dinaikan Rp6,13 miliar sehingga menjadi Rp12,” urainya. (RW)