SuarIndonesia – Rencana evaluasi secara besar-besaran yang direncanakan Pelaksanaan Tugas (Plt) Walikota Banjarmasin Hermansyah bukan main-main.
Terbukti, Hari pertama masuk kerja sebagai Plt Walikota, Herman langsung mengumpulkan seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Senin (28/09/2020)
Belum cukup, 52 lurah juga dipanggil untuk menghadiri rapat. Alhasil, pertemuan itu tak cukup makan waktu sebentar. Rapat koordinasi yang diadakan di Aula Kayuh Baimbai tersebut digelar dari pagi sore hari.
Banyak hal yang diperbincangkan, salah satunya mengenai penanganan CoVID-19 di Kota Berjuluk Seribu Sungai ini.
“Kita juga tanyakan penggunaan anggaran di situ, termasuk evaluasi terkait bantuan sosial untuk masyarakat dan sebagainya,” tegasnya.
Bukan tanpa alasan, hal itu menurut Hermansyah karena penanganan bencana non alam ini telah digelontorkan anggaran mencapai puluhan miliar rupiah.
Tak hanya sampai di situ, Plt walikota ini juga buka-bukaan soal insentif tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 ikut menjadi korban lantaran gajinya belum terbayarkan.
“Termasuk honor petugas yang belum dibayar. Makanya kita mau evaluasi. Yang saya dengar bahkan ada beberapa bulan belum dibayarkan,” ujarnya.
Sekadar informasi, berdasarkan data Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin per Juli 2020 lalu. Anggaran yang disiapkan untuk percepatan penanganan Covid-19 sebesar Rp97 miliar. Sedangkan yang telah terserap sekitar Rp59 M.
Rianciannya, penanganan bidang kesehatan sebanyak Rp30.631.070.000. Penanganan dampak ekonomi Rp1.027.900.000. Penanganan jaring pengaman sosial Rp23.148.800.000. Pengadaan barang jasa dan insentif Rp4.880.065.000. (SU)