Suarindonesia– Tim delegasi dari Negara dan sejumlah daerah, berhadir pada Farewell Party International Karate Championship (IKC) 2018 yang telah digelar sejak 4 hingga 7 Desember2018.
Kejuraan ditutup Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, Jumat (8/12) malam dengan FarewellParty, di Gedung Mahligai Pancasila.
Negara yang hadir seperti Turki, Filipina, Srilangka, India, Malaysia, Banglaedesh, Singapore Nepal dan Brunai Darussalam,dengan jumlah 490 tim.
Peserta dari daerah, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalimantan Utara, DKI Jakarta dan Banten.
“Tentu kita bangga karena kejuaraan bela diri diikuti negara-negara Asia dan Eropa,’’ kata Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor.
Sebagai kehormatan itulah, Gubernur Kalsel, menggelar Farewell Party.
Ia mengapresiasi dan ucap terimakasih bagi daerah dan negara yang ikut berpartisipasi dalam IKC 2018 kali ini.
“Kami juga sangat bersyukur, karena beberapa event tingkat nasional dan internasional sukses dilaksanakan di Bumi Lambung Mangkurat.
Ini pertama kali kejuaraan karate tingkat internasional baru selesai kita laksanakan,’’ ujarnya lagi.
Gubernur berharap, event skala nasional dan internasional yang diselenggarakan, dapatsemakin memperkenalkan Kalsel dengan berbagai potensinya di kancah internasional.
Gubernur, mengingatkan peserta dan para juara, agar kejuaraan internasional yang diikuti mampu dijadikan sebagai pengalaman dan pelajaran untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi di kejuaraan selanjutnya.
Diharapkan,melalui kejuaraan karate tingkat internasional ini, bisa melahirkan bibit-bibit karate serta memajukan karate, khususnya di Kalsel.
Hasil dari kejuaran itu, Tim Lanud Syamsudin Noor sebagai juara memperoleh 19 emas, 25 perak, dan 44 perunggu.
Juarakedua Mahligai Team, dengan memperoleh 8 emas, 8 perak, dan 26 perunggu, juara ketiga diraih Inkai Tanah Bumbu dengan memperoleh 6 emas, 6 perak, dan 11perunggu. IIKC diikuti beberapa perkumpulan karate, seperti Lemkari, Amura,Inkado, Inkai, dan lainnya.
Untuknegara, Filipina meraih 5 emas, Malaysia 4 emas, sementara negara-negara lain hanya memperoleh perak dan perunggu. (ZI)