Suarindonesia – Guna mempercepat revolusi mental, pemerintah Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
“GNRM bagian dari upaya pemerintah untuk membuat masyarakat cerdas, tapi menggunakan isitilah revolusi mental.
Kami ingin membuat cerdas konsep sehat dan pintar harus masuk berarti. Artinya sistem pendidikan dan kesehatan harus responsiv terhadap situasi,” jelas Tenaga Ahli Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangun Manusia Bappeda Kalsel, Rahmadi R, Rabu (14/6/2022) di sela Rapat Gugus Tugas GNRM Kalsel, di Kantor Kesbangpol Kalsel.
Terdapat 5 komponen yang diukur terciptanya GNRM. Pertama Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri.
Dan terkahir Gerakan Indonesia Bersatu. Dari semua komponen itu, hal yang dijadikan indikator adalah perubahan pada unsur pemerintah.
Dikatakan Rahmadi, jika yang diukur pribadi orang per orang maka sudah mendapatkan indikator yang pasti.
Oleh karena itu, dalam GNRM yang diukur adalah peran pemerintah. “Apa yang jadi ukuran? Salah satunya indikator program daerah misalnya terjadi pertumbahan ekonominya apakah sudah terjadi atau belum.
Itu hanya salah satu indiKtor mengejar revolusi mental. Terjadinya revolusi mental harus memenuhi 12 indikator,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kalsel, Heriansyah, menambahkan sejatinya GNRM sudah terlaksana pada masing-masing SKPD dan stake holder tapi tidak terdokumentasi.
Diperlukan kolaborasi keseluruhan, dibuat modul dalam kegiatan sehingga jadi pedoman dalam menbuat program dan kegiatan menyukseskan 5 gerakan revolusi mental,,” ucapnya.(RW)