Demo Mahasiswa Pro dan Kontra Presiden Ricuh di Medan
Kericuhan mahasiswa yang pro dan kontra terkait pilpres di medan. (Foto: Net/suarindonesia.com)
Suarindonesia – Aksi unjuk rasa kelompok pro dan kontra Presiden Jokowi diwarnai kericuhan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara, Medan, Kamis (20/9). Kedua kelompok terlibat saling lempar botol air mineral.
Dilansir dalam Sumutnews.com, Kericuhan itu terjadi ketika anggota DPRD Sumatera Utara dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Zulkarnaen, menerima perwakilan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa se-Kota Medan. Kelompok tersebut mendesak agar Jokowi mundur dari jabatannya karena dinilai tak mampu memperbaiki kondisi ekonomi.
Zulkarnaen dilempari botol oleh massa yang menamakan dirinya Komunitas Masyarakat Cinta NKRI saat berada di atas mobil komando. Saat itulah, aksi saling lempar tidak bisa dihindarkan. Namun, kericuhan hanya berlangsung singkat karena polisi yang berada di lokasi langsung menenangkan kedua kelompok.
Sejumlah mahasiswa diamankan ke halaman gedung DPRD Sumatera Utara. Tampak beberapa di antaranya terluka pada bagian kepala, wajah, dan bagian tubuh lainnya.
Massa Komunitas Masyarakat Cinta NKRI menyerukan agar kritik yang bernada provokatif terhadap Jokowi dihentikan. Mereka juga meminta kepada masyarakat untuk menghentikan isu yang berhubungan dengan suku, agama, dan ras (SARA) untuk kepentingan politik.
“Berikanlah pendidikan politik yang baik. Biarkan rakyat memilih sesuai hati nuraninya, jangan dicekoki dengan isu SARA,” kata Koordinator Aksi Komunitas Masyarakat Cinta NKRI, Abdullah Syah, Kamis (20/9).
Sementara dari kelompok mahasiswa menilai lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebagai bentuk kegagalan Jokowi dalam menyejahterakan masyarakat. “Jokowi tidak perlu turun tahun 2019, tapi turun hari ini juga,” ungkap Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Hendra Boang Manalu.
(BY/Sumutnews.com)
Related