General Manajer PT. JAR, Mathirlan Romadhoni
Suarindonesia – Hilirisasi industri kelapa sawit yang dijalankan PT. Jhonlin Agro Raya (JAR) mulai dinikmati masyarakat luas.
Melalui pabrik biodiesel (B 30) yang diresmikan Presiden RI, Joko Widodo, pada Oktober 2021, lalu jaringan usaha Jhonlin Grup tersebut membantu proses pengolahan produk Solar.
Dijelas General Manajer PT. JAR, Mathirlan Romadhoni, turunan dari crude palm oil (CPO) yaitu FAME (Fatty Acid Methyl Ester) hasil produksi pabrik biodiesel secara rutin dikirim ke PT. Pertamina untuk campuran solar murni.
“Produk hasil campuran fame yang kami kirim dengan solar murni milik Pertamina sudah beredar di masyarakat.
Hasil produksi itu sudah dirasakan terutama masyarakat timur menggunakan untuk kendaraan umum atau pribadi,’’ ujar pria yang akrab disapa Dhoni, itu, Selasa (21/6/2022).
Pabrik biodiesel berkapasitas 1.500 ton per hari tersebut menurut Dhoni memerlukan CPO yang cukup besar.
Dhoni mengakui untuk memenuhi kebutuhan CPO pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan hasil pabrik kelapa sawit (PKS) PT. JAR semata.
Pihaknya juga mendapatkan suplai CPO dari PKS di luar Jhonlin Grup. Sebagian CPO itu disuplai dari perkebunan plasma milik masyarakat setempat yang sudah bekerjasama dengan PKS.
“Saat ini Jhonline Grup kerjasama dengan PKS luar terutama dari Tanah Bumbu dan Kalsel.
Terdapat beberapa perusahaan pabrik sawit eksternal dan CPO sudah masuk biodiesel. Sebagian PKS yang bekerjasama dengan kami membeli sawit dari masyarakat,’’ katanya.
Hilirisasi industri kelapa sawit tersebut juga sangat membantu PKS lainnya dalam memasaran CPO. Selama ini, PT. JAR komitmen membeli CPO sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.
“Yang pasti harga beli kami lebih kompeititif,” tegasnya.(RW)