SuarIndonesia – Kabar adanya Covid Hunter yang beredar di berbagai grup media sosial (medsos) membuat keresahan di masyarakat. Pasalnya, chat yang telah tersebar luas itu menyebutkan adanya batasan aktivitas pada malam hari, maksimal sampai pukul 19.00 WITA yang berlaku pada 10 – 20 Juli.
Isi chat tersebut menyebutkan, jika melanggar akan ditertibkan oleh Tim Covid Hunter lintas sektor yang menertibkan dengan membawa petugas laboratorium dan ambulans.
Tidak sampai di situ, warga yang melanggar tersebut juga bakal langsung diswab di tempat. Bila reaktif, langsung diisolasi di wisma BKD malam itu juga.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi menegaskan bahwa kabar tersebut dipastikan bohong atau hoaks.
“Tidak benar, tidak pernah ada petugas kita yang menyebarkan kabar itu ke masyarakat,” tegasnya saat ditemui awak media di Ruang Rapat Rapat Paripurna DPRD Kota Banjarmasin, Rabu (14/07/2021).
Seperti diketahui, kabar tersebut menuliskan adanya Tim Covid Hunter yang bakal berkeliling setiap malamnya mulai pukul 19.30 selama 2 jam dengan titik kumpul di Kodim.
Tim tersebut berisikan petugas dari unsur Polres, Kodim, Dinkes, Satpol PP, BPBD dan Dishub. Kemudian, petugas Dinkes juga diminta menyediakan 1 ambulans dan 1 mobil dinas dgn petugas juga melakukan swab random sebanyak 20 sasaran setiap harinya
Petugas Dinkes setiap harinya terdiri dari satu orang driver (umum), tiga orang petugas Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang berada di mobil dinas Dinkes, sedangkan di mobil Ambulance berisikan dua orang petugas PSC.
Machli membeberkan, kabar yang membuat warga Banjarmasin menjadi resah ini juga terjadi di wilayah lain seperti di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng)
“Isi kalimat pesannya pun juga sama persis, tidak hanya di Banjarmasin. Mungkin di wilayah Jawa juga sama,” tukasnya.
Karena itu, mantan Wadir Administrasi dan Keuangan RSJ Sambang Lihum itu meminta masyarakat agar tidak mudah untuk mempercayai kabar-kabar atau berita yang tidak jelas darimana sumbernya.
“Yang pasti, kita minta masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Karena dengan cara seperti itu kota bisa mengendalikan pandemi yang terjadi sekarang ini,” tuntasnya. (SU)