Suarindonesia – Penerangan jalan umum (PJU) di Banjarmasin terus bertambah seiring berkembangnya perkotaan dan permukiman penduduk warga.
Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Ir HM Arifin Noor, kepada awak media, Selasa (23/04/2019) usai rapat terbatas.
Mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalsel ini, HM Arifin juga menerangkan, seiring berkembangnya dan bertambahnya PJU, itu juga akan menambah biaya pembayaran listrik kepada PLN.
Bahkan, katanya, kalau hitung-hitungan jumlah PJU sekitar 15 ribu titik di Banjarmasin ini telah menelan biaya kurang lebih Rp1,6 miliar per bulannya.
“Sedangkan anggarannya per tahunnya ada Rp19 miliar. Anggaran itu kemungkinan tiap tahunnya akan bertambah, karena permintaan PJU ini selalu ada seiring berkembangnya kota,” katanya.
Ditanya soal kekuatan PJU yang ada di kota seribu sungai ini?/Arifin mengatakan semua tergantung kondisi alam dan sifat kebendaan itu sendiri. Maksudnya, kekuatan tidak bisa disamaratakan, karena setiap titik meskipun sama fisik terkadang beda.
Bahkan, katanya, pihaknya pernah melakukan pendataan soal kekuatan, yang ada apabila membutuhkan perawatan dan pergantian, pihaknya siap menindaklanjuti. Juga demikian pada warga yang mengusul pengadaan PJU.
“Kita sudah banyak ditemui, setiap PJU ada yang cepat rusak dan ada yang tahan lama. Intinya kita upayakan bagaimana agar PJU bisa bertahan lama, kalau bisa sampai seribu tahun,” candanya.
Ia melanjutkan lagi, PJU tidak hanya berfungsi sebagai penerangan jalan di perkotaan maupun permukiman. Namun fungsi PJU juga salah satu indikator pengentasan kumuh.
“Bukan hanya untuk penerangan jalan, PJU juga indikator untuk pengentasan kumuh di kota sekaligus mewujudkan kota yang nyaman dan terang,” ucapnya. (SU)