SuarIndonesia – Seekor anjing liar yang menggigit seorang anak di kawasan Tugu atau Monumen 9 November, Kelurahan Pengambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur akhirnya berhasil dievakuasi tim Animal Rescue BPBD Kota Banjarmasin.
Diketahui, proses evakuasi sendiri dilakukan tim pada Senin (31/5/2021) sore kemarin, tak jauh dari lokasi kejadian. Anggota Tim Animal Rescue, Andy Putera mengakui bahwa pihaknya sempat sedikit kesulitan mengevakuasi anjing berusia sekitar 3 tahun itu.
“Karena area hutannya terlalu luas dan terlalu banyak anak-anak menonton saat itu,” ungkapnya menceritakan.
Kendati demikian, Andy membeberkan anjing berbobot sekitar 30 kilogram tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan setelah sempat tiga kali ditembak bius menggunakan alat khusus. Kemudian, majikan si anjing ikut membantu proses evakuasi.
“Majikannya ikut bantu dengan memanggil dan mengelus anjing sehingga anjing itu mau nurut,” tutur Andy.
Menurutnya bertaring ini mamalia satu ini awalnya merupakan peliharaan warga sejak kecil. Namun, seiring waktu berjalan dan anjing pun sudah mulai tumbuh dewasa, dia tak lagi terawat. Bahkan jarang diberi makan.
“Mungkin saat itu anjingnya lapar, sehingga anak itu yang digigit,” ujarnya.
Setelah berhasil dievakuasi, anjing itu kini diamankan di Taman Satwa Banjarmasin Jalan Jahri Saleh, Sungai Jingah Kecamatan Banjarmasin Utara, milik Pemko Banjarmasin.
Lantas, apakah ada kemungkinan terjangkit rabies bagi anak yang digigit sebelumnya?
Pasalnya, gigitan tersebut dikhawatirkan terdapat virus rabies. Sehingga, korban yang digigit anjing berusia sekitar 3 tahun itu harus diberikan suntik vaksin rabies.
Terkait hal itu, medik Veteriner DKP3 Kota Banjarmasin, drh Anang Dwijatmiko mengatakan pihaknya harus melakukan observasi terlebih dahulu terhadap anjing selama 14 hari.
“l”Kalau dalam 14 hari tidak ada tanda-tanda rabies, berarti aman,” ungkapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Rabu (2/6/2021) sore.
Menurutnya, terdapat virus rabies atau tidaknya di dalam tubuh si anjing belum bisa dipastikan sekarang. Sebab, hal tersebut harus melalui pemeriksaan laboratorium dengan cara pengambilan bagian otak si anjing.
“Kalau ambil otak ya harus mati dulu kan anjingnya berarti,” ujarnya.
Selain itu, Anang menyebut bahwa masih terdapat beberapa anjing liar yang dalam incarannya. Berdasarkan laporan warga, anjing itu salah satunya berada di kawasan Jafri Zam-Zam.
“Sudah kita evakuasi empat ekor, ini masih ada enam ekor anjing lagi,” punkasnya.
Pihaknya pun mengaku masih kesulitan untuk mengevakuasi beberapa anjing tersebut. Sebab selain liar, waktu keluarnya anjing itu kebanyakan adalah malam hari, sehingga perlu persiapan yang matang.(SU)