SuarIndonesia – Terminal KM 6 terlihat tampak lengang. Aktivasi turun naik penumpang tak seramai biasanya.
Terminal ini memang tak seramai dulu, sewaktu namanya masih tersohor sebagai salah satu pintu keluar masuknya manusia di Banjarmasin.
Keadaan ini diperparah dengan kondisi yang saat ini terjadi. Seperti diketahui, pemerintah baru-baru ini mengeluarkan kebijakan untuk membatasi aktivitas masyarakat, menyusul semakin masivnya wabah Virus Corona (Covid-19).
Tujuannya memang untuk kebaikan. Agar penyebaran virus mematikan ini bisa diminimalisir.
Masyarakat diminta untuk tetap tinggal di rumah. Jangan keluar kalau bukan urusan yang terlalu penting atau darurat. Kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa juga dilarang.
Tempat-tempat di ibukota Kalimantan Selatan ini mulai sepi, sekolah, dan perkantoran pemerintah mulai diliburkan. Ruang publik, destinasi wisata tak boleh dikunjungi, bahkan mall pun ditutup.
Hal ini juga terjadi di Terminal KM 6. Sejak beberapa pekan yang lalu, aktivitas turun naik penumpang mengalami penurunan yang signifikan. Masyarakat banyak yang mentaati peraturan pemerintah.
Siang itu, Normansyah duduk sambil bercengkrama bersama kawan seprofesinya. Ia merupakan sopir taksi lintas kabupaten kota, atau yang lebih dikenal masyarakat Banua dengan sebutan Taksi Cool.
Ia mengakui bahwa penurunan angkutan sangat terasa. Kondisi ini sudah ia rasakan sepekan terakhir. Bahkan dihitung-hitung, persentasi penurunannya mencapai 75 persen dari hari-hari biasa.
“Jauh sekali dengan hari-hari bisa. Sangat terasa. Tapi mau bagaimana lagi kondisinya begini. Semoga cepat berlalu,” harap sopir angkutan tujuan Banjarmasin – Martapura ini.
Selain itu, kondisi saat ini juga berimbas terhadap carteran yang bisa ia layani bagi warga yang ingin melakukan wisata religi, alias ziarah. Normansyah mengungkapkan, sudah banyak sekali carteran yang dibatalkan. Itu tak hanya terjadi pada dirinya, tapi juga dialami kawan seprofesinya.
“Yang carter nggak ada lagi, biasanya ada kan hari-hari libur. Padahal besok rencana ada Carter. Tapi juga sudah batal,” ungkapnya.
Ia pun memaklumi akan hal ini, mengingat masyarakat juga banyak yang sadar dan mau menuruti imbauan pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar.
“Mungkin orang kan sadar dengan sendirinya melihat informasi di TV, di mana-mana menghindari kerumunan kalau zarah kan bisa ditunda,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala UPT Terminal KM 6 Rusma Khaizarin mengemukakan, pihaknya telah melakukan sterilisasi, dengan menyemprotkan desinfektan di sudut-sudut terminal guna mencegah penyebaran Virus Corona.
“Langkah-langkah pencegahan dengan penyemprotan disinfektan di lingkungan terminal sudah kami lakukan,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga telah membuat imbau terkait upaya pencegahan penyebaran Virus asal Negeri Tiongkok itu kepada masyarakat, pelanggan, maupun para sopir di lingkungan terminal untuk selalu menjaga jarak, dan kebersihan.
“Terus juga membuat Imbauan terkait pencegahan Covid-19 kepada pelanggan di lingkungan terminal juga sudah dilakukan,” pungkasnya.(SU)