Suarindonesia – Upaya menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Sultan Suriansyah di RK Ilir Banjarmasin Selatan milik Pemko Banjarmasin tak hanya isapan jempol. Bahkan Pemko kejar target penyelesaikan pembangunan dikebut dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp79 miliar untuk tahun 2019.
“Kita merencanakan pembangunan rumah sakit yang menjadi prioritas Pemko Banjarmasin untuk pengadaan lift dan pembangunan gedung baru bisa rampung sebelum akhir tahun, makanya sekarang ini dilakukan pematangan persiapan,’’ ucap Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin Ir HM Arifin Noor kepada awak media di sela-sela rapat, Senin (04/02/2019) sore.
Arifin juga mengatakan upaya penyelesailan ini ditarget 24 September bertepatan Hari Jad Kota Banjarmasin. “Kita eskpos ini untuk menyamakan persepsi agar pembangunan cepat selesai,’’ katanya lagi.
Dikatakan, lanjutan pembangunan yang dilakukan terhadap gedung unit 3 nantinya berfungsi sebagai perkantoran dan ruang rawat inap. Sedangkan fasilitas penunjang lain seperti lift yang tak bisa dibangun di 2018 lalu juga akan dilakukan.
Kemudian, jalur penghubung antar unit 1, 2, dan 3 juga segera dilengkapi. Sebab, jika rel penghubung itu tak dibuat, maka operasional RS yang digadang-gadang terealisasi 2019 akan menjadi sulit.
Arifin melanjutkan, dari Rp79 miliar tersebut tidak melulu diperuntukan bagi pembangunan fisik semata. Tetapi juga termasuk biaya MK sebesar Rp1,4 miliar. “Karena tidak multiyear semoga bisa selesai dalam 1 tahun,” katanya.
Plt Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin H Lukman Hakim SKM mengatakan tugasnya menyiapkan segala kesiapan menyangkut operasionalnya yang meliputi sarana dan prasarana berupa alat kesehatan (alkes) juga telah dianggarkan melalui APBD murni 2019 dengan nilai sekitar Rp23 miliar, perizinan dan kelembagaan hingga SDM.
“Memang untuk kelembagaan RS, sedang diproses dan diterbitkan dalam SK Walikota, Insya Allah dalam 2 – 3 minggu kelembagaan RS akan sah menjadi lembaga milik pemerintah kota Banjarmasin,” ujar Lukman.
Sementara untuk tenaga medis seperti tenaga profesi, dokter, perawat , bidan, tenaga teknis kini juga sedang diproses. Ada sekitar 140 tenaga medis merupakan tenaga yang merupakan hasil seleksi tes CPNS 2018 dan sisanya akan ditambah lagi melalui pengrekrutan honorer yang akan dibuka bulan Maret 2019 ini.
“Untuk tenaga medis CPNS kini kami tinggal tunggu SK pengangkatannya pada Maret. Jika masih kurang maka akan ditambah lagi tenaga honorer, jumlah tenaga diperlukan untuk operasional RS sekitar 240 orang,” katanya.
Lukman menambahkan, jika semua sarana dan prasarana termasuk izin operasionalnya siap, maka tinggal menunggu akreditasi dari rumah sakit tersebut. Menurutnya, akreditasi RS baru bisa diterbitkan jika semua komponen RS tersebut sudah siap.
“Makanya sekarang ini kan baru dua bangunan yang selesai dan akan dioperasionalkan, sehingga dua bangunan itu dulu yang mendapatkan akreditasi seiring dengan bangunan tiga selesai nanti juga akan menyusul akreditasinya,” jelasnya.
Lukman memastikan, pada November 2019 ini dua gedung yakni IGD dan Poliklinik RS mulai dioperasionalkan sembari melanjutkan pembangunan gedung ke 3 yang tahun ini dikerjakan PUPR. (SU)