SuarIndonesia – Gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel kembali melakukan aksi #save KPK jilid III di bilangan Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kamis (1/7/2021).
Bentrokan kembali terjadi, saat mahasiswa menerobos blokade aparat kepolisian, ingin masuk ke Kantor DPRD Provinsi Kalsel, dan ini saat diguyur hujan.
Mahasiswa mendesak masuk karena Ketua DPRD Provinsi Kalsel Supian HK, tak menemui mereka.
Aparat kepolisian sudah memberikan arahan agar mahasiswa bersikap tenang dalam menyalurkan aspirasinya
Meski sebelumnya sempat membakar keranda, sebagai tanda kekecewaan tak ditemui Ketua DPRD Provinsi Kalsel, mahasiswa juga memberikan bunga kenanga pada aparat kepolisian sebagai protes terhalangnya tidak bisa memasuki rumah wakil rakyat
Menurut Koordinator Lapangan BEM Se-Kalsel Ahmad Renaldi, aksi #save KPK jilid III, aksi ini masih lanjutan dari sebelumnya, meminta Ketua DPRD Provinsi Kalsel untuk menemui.
“Setelah aksi ini kami tidak percaya lagi, dengan pa supian HK, karena tidak mau menemui kami,” ucapnya
Terpisah, sebelumnya Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Supian HK, mengatakan tuntutan peserta aksi yang merupakan gabungan seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan terkait tindak lanjut dari dugaan pelemahan KPK RI, sudah disampaikan kepada pemerintah pusat pada 22 Juni lalu.
Bahkan surat tuntutan juga sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Sekretariat Negara di Jakarta, dalam waktu 1×24 jam usai unjuk rasa di lokasi yang sama di tanggal 21 Juni 2021.
“Tuntutan mereka yang sama, sebelumnya juga sudah kita sampaikan (penuhi).
Tapi kalau mereka hanya ingin bertemu Ketua DPRD, saya kan tidak bekerja sendiri, tapi ada komisi yang membidangi masalah masing-masing,” katanya.
Lebih jauh Supian HK menilai, tidak semua aksi harus dihadiri oleh pimpinan DPRD, mengingat sistem kerja di legislatif juga kolektif kolegial.
“Kalau saya terus yang turun tangan, seolah-olah saya arogan karena urusan kedewanan dilakukan sendiri,” ujarnya lagi.
Sebelumnya ujar Supian HK, pihaknya juga sudah sempat berdialog dengan perwakilan mahasiswa lewat video konferensi, tak lama setelah aspirasi tersebut disampaikan.
Aspirasi yang sama juga sudah disampaikan, namun keputusannya tetap berada di tangan Presiden selaku kepala negara.
Lebih lanjut Supian menjelaskan, situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang juga mempengaruhi keputusannya untuk tidak muncul langsung dalam aksi unjuk rasa beberapa waktu itu.
“Saya sudah masuk usia lansia, tergolong rawan tertular.
Apalagi beberapa orang terdekat saya baru-baru ini juga dinyatakan positif, karena itu saya lebih menjaga,” jelasnya
Politikus Partai Golkar juga menilai, penyampaian aspirasi lewat audiensi jauh lebih maksimal daripada melalui unjuk rasa yang menimbulkan kerumunan.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi #SaveKPK Jilid III digelar karena ketidakpuasan peserta aksi pasca tidak hadirnya Supian HK, Ketua DPRD Kalimantan Selatan dalam dua kali aksi unjuk rasa.
Dan hanya diwakili oleh Ketua Komisi I, Rachmah Norlias serta anggotanya, yang didelegasikan untuk menyerap aspirasi mahasiswa terkait dugaan pelemahan KPK RI.
Mengingat, masalah hukum dan pemerintahan merupakan ranah dari komisi tersebut. (HM)